Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani enggan mengomentari kritik yang disampaikan kalangan kampus atau akademisi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Biarlah rakyat yang menilai bagaimana seorang kepala negara itu memosisikan dirinya menjelang pemilu," kata Puan setelah menghadiri kegiatan Senam Cinta Tanah Air (Sicita) di Lapangan Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Demikian pula saat ditanya mengenai aktivitas Presiden Jokowi dalam beberapa waktu terakhir, Ketua DPR RI itu juga mempersilakan masyarakat menilai apakah yang dilakukan Presiden seperti yang diharapkan rakyat atau tidak.
Terkait dengan mundurnya Mahfud Md dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), dia mengatakan hal itu dilakukan agar bisa fokus sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Pak Mahfud sebagai cawapres tentu saja mempunyai komitmen bahwa akan fokus untuk bisa menjalankan semua program, visi, dan misi yang beliau akan lakukan, insyaallah nanti kalau terpilih sebagai pemimpin atau wapres yang akan datang," jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Mahfud Md.
Menurut dia, pihaknya akan melihat kemungkinan adanya menteri dari PDI Perjuangan yang mengikuti jejak Mahfud Md.
Disinggung mengenai target kemenangan PDI Perjuangan di Jawa Tengah, dia optimistis provinsi tersebut tetap "kandang banteng".
"InSya-Allah Jawa Tengah 'kandang banteng'," tegas Puan.
Sebelum senam Sicita bersama lebih kurang 3.000 ibu rumah tangga di Lapangan Rempoah, Puan menanyakan kepada "emak-emak" terkait dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka pilih pada Pilpres 2024.
"Nanti pilih nomor berapa? Tiga? Pasti?," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puan Maharani enggan komentari kritik kalangan kampus terhadap Jokowi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
"Biarlah rakyat yang menilai bagaimana seorang kepala negara itu memosisikan dirinya menjelang pemilu," kata Puan setelah menghadiri kegiatan Senam Cinta Tanah Air (Sicita) di Lapangan Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
Demikian pula saat ditanya mengenai aktivitas Presiden Jokowi dalam beberapa waktu terakhir, Ketua DPR RI itu juga mempersilakan masyarakat menilai apakah yang dilakukan Presiden seperti yang diharapkan rakyat atau tidak.
Terkait dengan mundurnya Mahfud Md dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), dia mengatakan hal itu dilakukan agar bisa fokus sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Pak Mahfud sebagai cawapres tentu saja mempunyai komitmen bahwa akan fokus untuk bisa menjalankan semua program, visi, dan misi yang beliau akan lakukan, insyaallah nanti kalau terpilih sebagai pemimpin atau wapres yang akan datang," jelasnya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Mahfud Md.
Menurut dia, pihaknya akan melihat kemungkinan adanya menteri dari PDI Perjuangan yang mengikuti jejak Mahfud Md.
Disinggung mengenai target kemenangan PDI Perjuangan di Jawa Tengah, dia optimistis provinsi tersebut tetap "kandang banteng".
"InSya-Allah Jawa Tengah 'kandang banteng'," tegas Puan.
Sebelum senam Sicita bersama lebih kurang 3.000 ibu rumah tangga di Lapangan Rempoah, Puan menanyakan kepada "emak-emak" terkait dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan mereka pilih pada Pilpres 2024.
"Nanti pilih nomor berapa? Tiga? Pasti?," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puan Maharani enggan komentari kritik kalangan kampus terhadap Jokowi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024