Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan kembali Program Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) seiring status darurat sampah di Cianjur.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah DLH Cianjur, Meidy Prasetyadi di Cianjur Kamis, mengatakan seiring status darurat sampah yang ditetapkan Pemkab Cianjur, membuat pihaknya menggencarkan kembali keberadaan TPS3R sambil menunggu beroperasinya Tepat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) baru.
Baca juga: Pemkab Cianjur tetapkan status darurat sampah
"Tempat pembuangan sampah sementara di RTH Pasirsembung sudah melebihi kapasitas, sehingga program pengolahan sampah mandiri di sejumlah kecamatan kembali digencarkan agar tidak terjadi penumpukan truk sampah di tempat pembuangan sementara," katanya.
Dia menjelaskan, dari 36 TPS3R yang dimiliki hanya 12 yang masih berjalan, sehingga pihaknya akan menggiatkan kembali program tersebut, sambil menunggu TPSA Mekarsari yang baru di Kecamatan Cikalongkulon, selesai dibangun dan beroperasi.
Dimana sampah dari rumah tangga di masing-masing kecamatan dapat dipilah antara organik dan nonorganik atau sampah basah dan kering, sehingga dapat menjadi bahan yang berguna tanpa harus dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara.
"Semua kecamatan harus memiliki TPS3R sesuai instruksi Bupati Cianjur, sebagai solusi darurat sampah karena TPSA Pasirsembung sudah beralih fungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau yang dibangun kementerian," katanya.
Dia berharap program pemilihan sampah dan mengolahnya menjadi pupuk atau kerajinan tangan serta kebutuhan lainnya, dapat mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPSA atau tempat pembuangan sementara.
"Untuk pasar yang ada di Cianjur, sudah melakukan pengolahan sampah mandiri, sehingga selama darurat sampah tidak ada truk sampah yang masuk dari enam pasar yang ada di Cianjur yang jumlahnya sampahnya mencapai 200 ton per hari," katanya.
Baca juga: Cianjur mendata seluruh pasar dapat olah sampah mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah DLH Cianjur, Meidy Prasetyadi di Cianjur Kamis, mengatakan seiring status darurat sampah yang ditetapkan Pemkab Cianjur, membuat pihaknya menggencarkan kembali keberadaan TPS3R sambil menunggu beroperasinya Tepat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) baru.
Baca juga: Pemkab Cianjur tetapkan status darurat sampah
"Tempat pembuangan sampah sementara di RTH Pasirsembung sudah melebihi kapasitas, sehingga program pengolahan sampah mandiri di sejumlah kecamatan kembali digencarkan agar tidak terjadi penumpukan truk sampah di tempat pembuangan sementara," katanya.
Dia menjelaskan, dari 36 TPS3R yang dimiliki hanya 12 yang masih berjalan, sehingga pihaknya akan menggiatkan kembali program tersebut, sambil menunggu TPSA Mekarsari yang baru di Kecamatan Cikalongkulon, selesai dibangun dan beroperasi.
Dimana sampah dari rumah tangga di masing-masing kecamatan dapat dipilah antara organik dan nonorganik atau sampah basah dan kering, sehingga dapat menjadi bahan yang berguna tanpa harus dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara.
"Semua kecamatan harus memiliki TPS3R sesuai instruksi Bupati Cianjur, sebagai solusi darurat sampah karena TPSA Pasirsembung sudah beralih fungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau yang dibangun kementerian," katanya.
Dia berharap program pemilihan sampah dan mengolahnya menjadi pupuk atau kerajinan tangan serta kebutuhan lainnya, dapat mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPSA atau tempat pembuangan sementara.
"Untuk pasar yang ada di Cianjur, sudah melakukan pengolahan sampah mandiri, sehingga selama darurat sampah tidak ada truk sampah yang masuk dari enam pasar yang ada di Cianjur yang jumlahnya sampahnya mencapai 200 ton per hari," katanya.
Baca juga: Cianjur mendata seluruh pasar dapat olah sampah mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024