POLDA JABAR EDUKASI LINMAS TERKAIT PETA KERAWANAN
Antarajawabarat.com, 9/6 - Polda Jabar melakukan edukasi tingkat kerawanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) kepada anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang akan dikerahkan dalam pengamanan Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
"Anggota Linmas merupakan ujung tombak pengamanan Pemilu Presiden 2014, mereka diperkenalkan tingkat kerawanan TPS masing-masing sehingga mereka tahu cara bertindak menangani kondisi tertentu yang membutuhkan pengamanan segera," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan di Bandung, Senin.
Kapolda menyebutkan sebanyak 153.780 anggota Linmas di wilayah Polda Jabar akan dikerahkan untuk Pemilu Presiden 2014, masing-masing dua personil di setiap TPS.
Sebagian besar anggota Linmas sudah terbiasa melakukan pengamanan Pemilu, namun tetap perlu mengetahui karakter kerawanan karena setiap jenis pemilu berbeda.
"Mereka tak hanya berdiri di TPS, tapi harus bisa mengcover pengamanan di sana sesuai dengan tugas dan fungsinya di TPS," kata Kapolda.
Menurut Kapolda jumlah TPS di wilayah Polda Jabar sebanyak 76.890 TPS yang tersebar di seluruh kabupaten/kota minus Bekasi dan Depok yang masuk wilayah Polda Metro Jaya.
Ia menyebutkan ada tiga kategori TPS yang dari sisi tingkat kerawananya yakni rawan I, rawan II dan rawan II.
"Bila dikategorikan rawan II bukan berarti berpotensi rusuh atau tidak aman, tapi bisa saja karena faktor geografis yang sulit di jangkau sehingga termasuk rawan II, semuanya disosialisasikan Linmas harus tahu," katanya.
Kapolda mencontohkan bila pengangkutan logistik pemilu, kotak suara dan surat suara, harus menyeberang sungai itu masuk rawan II, meski TPS-nya aman terkendali.
Polda akan mengerahkan sebanyak 21 ribu personil untuk pengamanan Pilpres dengan jumlah TPS yang mereka awasi disesuaikan dengan tingkat kerawanannya, termasuk menyebar perwira menengah ke Polres-Polres yang ada di Jabar.
"Semua perwira Polda, baik Kombes maupun AKBP ditugaskan melakukan asitensi pengamanan di kewilayahan, semua perwira semua diturunkan ke daerah," katanya.
Sedangkan untuk memback up pengamanan, Polda Jabar juga mendapat dukungan 32 Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI yang siap membantu pengamanan Pemilu Presiden.
"Ada 322 SSK yang di-BKO untuk pengamanan Pilpres, sebanyak dua batalyon langsung di Polda Jabar," katanya.
Terkait situasi Kamtibmas di Jabar saat ini menurut Kapolda aman terkendali. Polda Jabar mengoptimalkan fungsi inteligen untuk menciptakan suasana kondusif, serta menggelar operasi cipta kondisi Libas Lodaya dan Simpatik Lodaya 2014.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
Antarajawabarat.com, 9/6 - Polda Jabar melakukan edukasi tingkat kerawanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) kepada anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang akan dikerahkan dalam pengamanan Pemilu Presiden 9 Juli 2014.
"Anggota Linmas merupakan ujung tombak pengamanan Pemilu Presiden 2014, mereka diperkenalkan tingkat kerawanan TPS masing-masing sehingga mereka tahu cara bertindak menangani kondisi tertentu yang membutuhkan pengamanan segera," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan di Bandung, Senin.
Kapolda menyebutkan sebanyak 153.780 anggota Linmas di wilayah Polda Jabar akan dikerahkan untuk Pemilu Presiden 2014, masing-masing dua personil di setiap TPS.
Sebagian besar anggota Linmas sudah terbiasa melakukan pengamanan Pemilu, namun tetap perlu mengetahui karakter kerawanan karena setiap jenis pemilu berbeda.
"Mereka tak hanya berdiri di TPS, tapi harus bisa mengcover pengamanan di sana sesuai dengan tugas dan fungsinya di TPS," kata Kapolda.
Menurut Kapolda jumlah TPS di wilayah Polda Jabar sebanyak 76.890 TPS yang tersebar di seluruh kabupaten/kota minus Bekasi dan Depok yang masuk wilayah Polda Metro Jaya.
Ia menyebutkan ada tiga kategori TPS yang dari sisi tingkat kerawananya yakni rawan I, rawan II dan rawan II.
"Bila dikategorikan rawan II bukan berarti berpotensi rusuh atau tidak aman, tapi bisa saja karena faktor geografis yang sulit di jangkau sehingga termasuk rawan II, semuanya disosialisasikan Linmas harus tahu," katanya.
Kapolda mencontohkan bila pengangkutan logistik pemilu, kotak suara dan surat suara, harus menyeberang sungai itu masuk rawan II, meski TPS-nya aman terkendali.
Polda akan mengerahkan sebanyak 21 ribu personil untuk pengamanan Pilpres dengan jumlah TPS yang mereka awasi disesuaikan dengan tingkat kerawanannya, termasuk menyebar perwira menengah ke Polres-Polres yang ada di Jabar.
"Semua perwira Polda, baik Kombes maupun AKBP ditugaskan melakukan asitensi pengamanan di kewilayahan, semua perwira semua diturunkan ke daerah," katanya.
Sedangkan untuk memback up pengamanan, Polda Jabar juga mendapat dukungan 32 Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI yang siap membantu pengamanan Pemilu Presiden.
"Ada 322 SSK yang di-BKO untuk pengamanan Pilpres, sebanyak dua batalyon langsung di Polda Jabar," katanya.
Terkait situasi Kamtibmas di Jabar saat ini menurut Kapolda aman terkendali. Polda Jabar mengoptimalkan fungsi inteligen untuk menciptakan suasana kondusif, serta menggelar operasi cipta kondisi Libas Lodaya dan Simpatik Lodaya 2014.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014