Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo heran persoalan pupuk subsidi langka menjadi pembahasan petani saat dialog di Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu.

"Katanya pupuk langka di Jawa Tengah saja, ternyata di sini nasibnya juga sulit mendapatkan pupuk yang sesuai kebutuhan," kata Ganjar.

Kesulitan yang dialami petani di Indramayu itu membuat Ganjar semakin yakin untuk membereskan program satu data di Indonesia khususnya data pertanian.

Agar permasalahan sebenarnya yang dialami petani terkait pupuk bisa dibenahi secara maksimal di lapangan.

"Di mana pembenahan dilakukan agar distribusi pupuk menutup kebutuhan. Tadi disebut, rasa-rasanya memang jumlahnya yang perlu ditambah, rasa-rasanya ya," kata Ganjar.

Namun, menurut Ganjar, bukan hanya soal jumlah pupuk yang ditambah, tapi prinsip tepat waktu dalam distribusi pupuknya juga diperhatikan.

"Percuma pupuk datang saat petani sedang tidak menanam. Maka harus tepat waktu," kata Ganjar.

Pupuk bersubsidi juga harus tepat sampai kepada petani yang berhak. Dasar seorang petani yang berhak menerima pupuk bersubsidi yaitu memiliki lahan maksimal dua hektare.

"Kalau yang punya lahan lebih dari dua hektare tidak berhak mendapat subsidi, tapi praktiknya mesti jujur ya. Jadi jumlahnya ditambah tapi mencatatnya harus benar, itulah mengapa kita membutuhkan satu data pertanian," ujar Ganjar.

Selain pupuk, Ganjar juga mencermati keluhan petani soal pengairan di sawah yang kurang melimpah. Solusi sudah disiapkan Presiden Joko Widodo dengan membangun bendungan di Subang, Jawa Barat.

Tapi selama bendungan yang itu sedang diproses oleh presiden, warga Kecamatan Bangodua kini hanya bergantung besar kecilnya debit air mengalir dari Bendungan Cipanas, Kabupaten Sumedang.

Ketiga, Ganjar juga menyerap aspirasi kelompok wanita tani Indramayu terkait keberpihakan pemerintah untuk mendukung pemakaian benih padi unggulan dari Indramayu secara nasional.

Terakhir, soal jatah pembelian BBM bersubsidi sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok tani (15 liter) bisa ditingkatkan sampai mencukupi kebutuhan penggunaan harian traktor sebesar 20 liter.
Sebelumnya, calon Presiden RI Ganjar Pranowo mengawali hari ke-26 kampanye dengan menghadiri pertemuan dan diskusi dengan nelayan, pembudi daya ikan, petambak garam, serta pengolah ikan di Tempat Pelelangan Ikan Karang Song Indramayu pada pukul 08.10 WIB.
 
Berdasarkan informasi Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md., Ganjar kemudian menghadiri Konsolidasi Tim Pemenangan Cabang (TPC), sukarelawan dan caleg di Aula Rapat Sekarwangi Indramayu pada pukul 09.30 WIB.
 
Selanjutnya, Ganjar akan bertemu dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat Majalengka di Desa Putri Dalem, Jati Tujuh pada pukul 12.15 WIB.
 
Pada pukul 13.40, Ganjar akan melakukan pertemuan dengan anak muda dan influencer lokal di Ballroom Hotel Fieris Kertajati Majalengka dan dilanjutkan dengan menghadiri konsolidasi TPC, relawan dan caleg di lokasi yang sama.
 
Ganjar melanjutkan kunjungan untuk bertemu dengan K.H. Dr. Oci Sarkosih di Pondok Pesantren Mansyaul Huda, Kertajati.
 
Ganjar pun akan menuju Solo untuk menghadiri pertemuan dengan ketua DPC se-Solo Raya yang dijadwalkan pada pukul 19.00 WIB.
 
Terakhir, Ganjar akan bertemu dengan alumni SMKN Jateng di Bayankrajan RT 06 RW 13, Kardipiro, Banjarsari, Solo pada pukul 20.30 WIB
 
Sementara itu di tempat terpisah, Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. akan melakukan makan malam bersama Kiai Probolinggo di Hotel Bromo Park, Kota Probolinggo, Jawa Timur pada pukul 18.30 WIB.
 
Pada pukul 20.00 WIB, Mahfud akan menghadiri acara Selawatan Persatuan Indonesia di Lapangan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Baca juga: Ekonom sayangkan cawapres tak dalami penguatan daya beli masyarakat
Baca juga: Bawaslu Gunungkidul butuh 2.709 pengawas TPS pada Pemilu 2024


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar heran persoalan pupuk sulit juga dialami petani di Indramayu

Pewarta: Abdu Faisal

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023