Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang tahun 2023 tepatnya hingga November telah menuntaskan penanganan 75 kejadian bencana alam yang didominasi longsor dan sebagian besar terjadi di wilayah selatan Cianjur.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur Jumat, mengatakan bencana alam banjir dan longsor mendominasi kejadian sejak awal tahun dan pertengahan tahun 2023 terjadi beberapa kali gempa dan kekeringan di 12 kecamatan.
"Sejak dua bulan terakhir longsor dan pergerakan tanah yang mendominasi kejadian bencana alam di Cianjur, seperti penanganan longsor di Kecamatan Cugenang yang menutup jalur utama penghubung antarkecamatan yang baru tuntas dilakukan dua hari lalu," katanya.
Bencana alam yang kembali tinggi terjadi di akhir tahun, seiring tingginya curah hujan yang melanda sebagian besar wilayah Cianjur dengan intensitas lebih dari dua jam setiap harinya sehingga memicu terjadinya tanah longsor terutama di wilayah selatan.
Untuk mengantisipasi korban jiwa, pihaknya menyiagakan seratusan orang relawan dan puluhan petugas melakukan pengawasan dan membuat pelaporan setiap harinya, sehingga dapat melakukan penanganan cepat termasuk mengevakuasi warga ketika terjadi bencana.
"Tercatat dari puluhan bencana yang terjadi tidak ada korban jiwa, sedangkan tahun lalu terdapat empat orang korban jiwa tertimbun longsor, sedangkan warga yang mengungsi sementara hanya beberapa puluh kepala keluarga," katanya.
Masih tingginya curah hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Cianjur, pihaknya meminta warga yang tinggal di bantaran sungai dan perkampungan dekat dengan tebing rawan longsor tetap siaga dan waspada bencana terutama saat hujan turun deras di petang hari.
"Segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, bagi pengguna jalan yang hendak melintas terutama ke wilayah selatan diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan ketika hujan turun deras guna menghindari hal yang tidak diinginkan," katanya.
Asep menjelaskan guna penanganan cepat ketika terjadi bencana, pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, Provinsi Jabar dan Kementerian PUPR untuk menempatkan alat berat di sejumlah titik rawan bencana di wilayah selatan dan utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur Jumat, mengatakan bencana alam banjir dan longsor mendominasi kejadian sejak awal tahun dan pertengahan tahun 2023 terjadi beberapa kali gempa dan kekeringan di 12 kecamatan.
"Sejak dua bulan terakhir longsor dan pergerakan tanah yang mendominasi kejadian bencana alam di Cianjur, seperti penanganan longsor di Kecamatan Cugenang yang menutup jalur utama penghubung antarkecamatan yang baru tuntas dilakukan dua hari lalu," katanya.
Bencana alam yang kembali tinggi terjadi di akhir tahun, seiring tingginya curah hujan yang melanda sebagian besar wilayah Cianjur dengan intensitas lebih dari dua jam setiap harinya sehingga memicu terjadinya tanah longsor terutama di wilayah selatan.
Untuk mengantisipasi korban jiwa, pihaknya menyiagakan seratusan orang relawan dan puluhan petugas melakukan pengawasan dan membuat pelaporan setiap harinya, sehingga dapat melakukan penanganan cepat termasuk mengevakuasi warga ketika terjadi bencana.
"Tercatat dari puluhan bencana yang terjadi tidak ada korban jiwa, sedangkan tahun lalu terdapat empat orang korban jiwa tertimbun longsor, sedangkan warga yang mengungsi sementara hanya beberapa puluh kepala keluarga," katanya.
Masih tingginya curah hujan yang terjadi di sebagian besar wilayah Cianjur, pihaknya meminta warga yang tinggal di bantaran sungai dan perkampungan dekat dengan tebing rawan longsor tetap siaga dan waspada bencana terutama saat hujan turun deras di petang hari.
"Segera mengungsi ketika melihat tanda alam akan terjadinya bencana, bagi pengguna jalan yang hendak melintas terutama ke wilayah selatan diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan ketika hujan turun deras guna menghindari hal yang tidak diinginkan," katanya.
Asep menjelaskan guna penanganan cepat ketika terjadi bencana, pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur, Provinsi Jabar dan Kementerian PUPR untuk menempatkan alat berat di sejumlah titik rawan bencana di wilayah selatan dan utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023