Antarajawabarat.com,12/4- Kebun Raya Cibodas (KRC) LIPI, Jumat, meresmikan rumah bagi tanaman karnivora asli Indonesia Kantung Semar yang memiliki nama latin nepenthes.
Sehingga pengunjung yang datang ke KRC akan mendapat obyek wisata berbasis edukasi baru, dimana terdapat puluhan jenis tumbuhan karnivora langka bahkan jenis yang terancam punah.
"Kantung semar memiliki nilai konservasi yang sangat tinggi. Sebab 37 persen jenis tersebut yang ada di dunia merupakan jenis yang terancam punah dengan sebaran yang sangat terbatas," kata Kepala UPT BKT KRC, Agus Suhatman.
Dia mengungkapkan, habitat alami kantung semar, merupakan kawasan dengan potensi alih fungsi hutan yang tinggi seperti hutan sekunder, hutan rawa dan hutan keranggas, sehingga keberadaan kantung semar harus dilestarikan melalui konservasi.
"Keberadaan rumah kantung semar di KRC ini memiliki keterwakilan jenis kantung semar dataran tinggi yang ada di Indonesia dan menjami kelestarian kantung semar melalui berbagai upaya perbanyakan dan penelitian," ungkapnya.
Saat ini tutur dia, di rumah nepenthes KRC, terdapat 48 spesies dan 47 hibrida kantung semar. Beberapa diantaranya merupakan jenis terancam punah menurut kategori IUCN Red List seperti jenis N Villosa, N Lowii (Rare), N Truncata, N Murudensis, N Talanggensis, N Khasiana (Endanggeret).
"Selain itu ada jenis N Aristolochioides dan N Dubia. Termasuk kantung semar, yang memiliki nilai konservasi tinggi seperti N Clipeata yang di alam jumlahnya sudah sangat kurangakibat perdagangan tumbuhan," ucapnya.
Sebagai bagian dalam persemian tersebut, pihaknya melakukan perjanjian kerjasama dengan Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia (KTKI). Dimana peran KTKI dalam rumah tersebut, banyak mendatangkan berbagai jenis kantung semar dari penjuru Indonesia.
"Kedepannya kami dari KTKI memiliki peran dalam pengelolaan rumah nepenthes ini. Mulai dari pelatihan teknik perbanyakan, teknik perawatan dan penyediaan sarana penunjang," kata Ketua Harian KTKI Jhon Muhamad Rasuly Suaidy.***3***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
Sehingga pengunjung yang datang ke KRC akan mendapat obyek wisata berbasis edukasi baru, dimana terdapat puluhan jenis tumbuhan karnivora langka bahkan jenis yang terancam punah.
"Kantung semar memiliki nilai konservasi yang sangat tinggi. Sebab 37 persen jenis tersebut yang ada di dunia merupakan jenis yang terancam punah dengan sebaran yang sangat terbatas," kata Kepala UPT BKT KRC, Agus Suhatman.
Dia mengungkapkan, habitat alami kantung semar, merupakan kawasan dengan potensi alih fungsi hutan yang tinggi seperti hutan sekunder, hutan rawa dan hutan keranggas, sehingga keberadaan kantung semar harus dilestarikan melalui konservasi.
"Keberadaan rumah kantung semar di KRC ini memiliki keterwakilan jenis kantung semar dataran tinggi yang ada di Indonesia dan menjami kelestarian kantung semar melalui berbagai upaya perbanyakan dan penelitian," ungkapnya.
Saat ini tutur dia, di rumah nepenthes KRC, terdapat 48 spesies dan 47 hibrida kantung semar. Beberapa diantaranya merupakan jenis terancam punah menurut kategori IUCN Red List seperti jenis N Villosa, N Lowii (Rare), N Truncata, N Murudensis, N Talanggensis, N Khasiana (Endanggeret).
"Selain itu ada jenis N Aristolochioides dan N Dubia. Termasuk kantung semar, yang memiliki nilai konservasi tinggi seperti N Clipeata yang di alam jumlahnya sudah sangat kurangakibat perdagangan tumbuhan," ucapnya.
Sebagai bagian dalam persemian tersebut, pihaknya melakukan perjanjian kerjasama dengan Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia (KTKI). Dimana peran KTKI dalam rumah tersebut, banyak mendatangkan berbagai jenis kantung semar dari penjuru Indonesia.
"Kedepannya kami dari KTKI memiliki peran dalam pengelolaan rumah nepenthes ini. Mulai dari pelatihan teknik perbanyakan, teknik perawatan dan penyediaan sarana penunjang," kata Ketua Harian KTKI Jhon Muhamad Rasuly Suaidy.***3***(KR,FKR)
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014