Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan bahwa sambaran petir telah menyebabkan kerusakan atap pada satu rumah warga di Kampung Kawungluwuk, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Kamis.
Menurut Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, plafon dan bagian atap berupa asbes pada rumah warga Kampung Kawungluwuk, Desa Palasarihilir, Kecamatan Parungkuda, jebol karena tersambar petir saat hujan deras dan angin meliputi kampung tersebut.
Namun demikian, Sandra mengatakan, tidak ada warga yang terluka akibat sambaran petir yang menyebabkan atap satu rumah warga rusak sedang tersebut.
Sandra mengatakan, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parungkuda sudah mendata dampak bencana di Kampung Kawungluwuk.
"Tidak ada yang mengungsi pasca-kejadian ini. Untuk atap yang jebol sudah dilakukan perbaikan sementara agar saat turun hujan tidak bocor," katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan dampak cuaca buruk memicu terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung di Kabupaten Sukabumi, Jabar.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, namun berdampak kepada kerusakan bangunan serta fasilitas umum," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi pada Rabu, (29/11).
Adapun kejadian bencana tanah longsor terjadi di Kampung Ciloncer, RT 02/01, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar yang mengakibatkan saluran irigasi tertimbun oleh material tanah, sehingga memutus pasokan air ke sejumlah sawah di daerah tersebut. Bahkan, dampak dari rusaknya saluran irigasi itu, sejumlah hektare lahan pertanian terancam gagal panen karena tidak adanya pasokan air.
Selanjutnya, bencana angin puting beliung di Kampung Sangkalih, RT 16/05, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi mengakibatkan satu rumah semi-permanen yang dihuni empat jiwa rusak berat.
Namun, pada kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya saja seluruh penghuni rumah harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya akibat rumahnya tidak bisa dihuni lagi.
Sandra mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap kejadian bencana di dua lokasi berbeda itu dengan mengerahkan petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) yang dibantu unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Menurut Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria, plafon dan bagian atap berupa asbes pada rumah warga Kampung Kawungluwuk, Desa Palasarihilir, Kecamatan Parungkuda, jebol karena tersambar petir saat hujan deras dan angin meliputi kampung tersebut.
Namun demikian, Sandra mengatakan, tidak ada warga yang terluka akibat sambaran petir yang menyebabkan atap satu rumah warga rusak sedang tersebut.
Sandra mengatakan, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parungkuda sudah mendata dampak bencana di Kampung Kawungluwuk.
"Tidak ada yang mengungsi pasca-kejadian ini. Untuk atap yang jebol sudah dilakukan perbaikan sementara agar saat turun hujan tidak bocor," katanya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan dampak cuaca buruk memicu terjadinya bencana tanah longsor dan angin puting beliung di Kabupaten Sukabumi, Jabar.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, namun berdampak kepada kerusakan bangunan serta fasilitas umum," kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi pada Rabu, (29/11).
Adapun kejadian bencana tanah longsor terjadi di Kampung Ciloncer, RT 02/01, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar yang mengakibatkan saluran irigasi tertimbun oleh material tanah, sehingga memutus pasokan air ke sejumlah sawah di daerah tersebut. Bahkan, dampak dari rusaknya saluran irigasi itu, sejumlah hektare lahan pertanian terancam gagal panen karena tidak adanya pasokan air.
Selanjutnya, bencana angin puting beliung di Kampung Sangkalih, RT 16/05, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi mengakibatkan satu rumah semi-permanen yang dihuni empat jiwa rusak berat.
Namun, pada kejadian ini tidak ada korban jiwa, hanya saja seluruh penghuni rumah harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya akibat rumahnya tidak bisa dihuni lagi.
Sandra mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap kejadian bencana di dua lokasi berbeda itu dengan mengerahkan petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) yang dibantu unsur forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam).
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023