Pemerintah Kota Bandung menggelontorkan anggaran sebesar Rp31,9 miliar untuk menanggulangi permasalahan sampah di kota itu dengan menyiapkan fasilitas pengolah sampah di setiap kewilayahan.
“Ini merupakan bagian yang diamanatkan dalam APBD-P berupa dukungan bantuan sarana dan prasarana berupa ember, karung, termasuk juga pembangunan hangar-hangar untuk maggot,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna, di Bandung, Kamis.
Ema mengatakan alokasi anggaran itu bentuk dukungan dari pemerintah kota untuk memprioritaskan penanganan sampah rumah tangga agar permasalahan sampah di Kota Bandung bisa teratasi di level kewilayahan.
“Ada kewajiban kami untuk memberikan dukungan anggaran untuk bisa menjauhkan kota ini dari ancaman sampah,” katanya.
Ia berharap dengan segala dukungan yang diberian oleh Pemerintah Kota Bandung ini permasalahan sampah bisa terselesaikan di level rumah tangga.
“Sampah itu tidak harus dibuang, tapi mari kita kelola secara bijak dan saya yakin kalau pendekatannya di tingkat kewilayahan atau keluarga, tidak akan terlalu berat,” kata dia.
Lebih lanjut, Ema menyebut sarana dan prasarana yang disiapkan oleh pemerintah kota berupa ember, karung dan kompos sudah diterima oleh setiap kewilayahan yang nantinya akan digunakan untuk menangani sampah organik.
“Fasilitas itu sudah diterima oleh masyarakat yang saya yakin itu tepat sasaran karena yang mengetahui dan yang paling membutuhkan kan RT dan RW dengan adanya daya dukung sarana ini,” kata Ema.
Oleh karena itu, ia optimistis penyelesaian sampah ini bisa segera teratasi dengan dukungan dari seluruh kewilayahan melalui sarana tersebut yang nantinya akan menciptakan kawasan bebas sampah (KBS) baru di Kota Bandung.
“Kemarin itu sudah melihat ada kelurahan berstatus KBS. Mudah-mudahan ini nanti akan bergerak terus seperti teori bola salju. Satu kelurahan, dua kelurahan, tiga kelurahan dan seterusnya,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023