Anggota DPRD Jawa Barat Lilis Boy menilai Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, menjadi salah satu faktor penting dalam pengembangan desa wisata.
Pasalnya, kata Lilis, pengembangan desa wisata bisa terealisasi selain lewat pembinaan tata kelola, juga harus didukung dengan SDM mumpuni dengan adanya peningkatan kapasitas dan ekonomi kreatif desa wisata tingkat lanjutan.
"Salah satu syarat pengembangan desa wisata itu SDM yang mumpuni kapasitasnya, penataan desa wisata termasuk desanya," kata Lilis dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat.
Lebih lanjut, Lilis mengatakan bahwa banyak desa-desa di Jawa Barat yang potensial menjadi desa wisata dengan mengangkat berbagai potensi yang terdapat di desa-desa tersebut.
"Baik itu pariwisata berbasis budaya atau cultural tourism, sejarah, nilai kearifan lokal hingga wisata berbasis alam dan sebagainya," ujar dia.
Pengembangan potensi desa wisata, lanjut Lilis, sangat penting dan strategis bagi masyarakat desa, karena berada dekat dengan masyarakat desa.
Desa wisata juga dinilai memberikan efek ganda, yang tak hanya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis pedesaan, tapi juga berdampak untuk mendorong pelestarian alam yang akan mereduksi pemanasan global.
"Berdampak positif juga dalam mencegah urbanisasi masyarakat ke perkotaan," katanya.
Hal tersebut, ucap Lilis, sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2022 tentang Desa Wisata yang menyebutkan juga bahwa dampak positif dari pengembangan desa wisata tersebut sesuai dengan momentum kegiatan pariwisata global yang mengarah pada kegiatan pariwisata alternatif yang mengusung konsep interaksi alam, budaya dan masyarakat lokal.
"Pengembangan desa wisata ini kalau berhasil tentu akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, itu sudah pasti. Misalnya peningkatan dari pendapatan UMKM-nya," tutur Lilis.
Pasalnya, kata Lilis, pengembangan desa wisata bisa terealisasi selain lewat pembinaan tata kelola, juga harus didukung dengan SDM mumpuni dengan adanya peningkatan kapasitas dan ekonomi kreatif desa wisata tingkat lanjutan.
"Salah satu syarat pengembangan desa wisata itu SDM yang mumpuni kapasitasnya, penataan desa wisata termasuk desanya," kata Lilis dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat.
Lebih lanjut, Lilis mengatakan bahwa banyak desa-desa di Jawa Barat yang potensial menjadi desa wisata dengan mengangkat berbagai potensi yang terdapat di desa-desa tersebut.
"Baik itu pariwisata berbasis budaya atau cultural tourism, sejarah, nilai kearifan lokal hingga wisata berbasis alam dan sebagainya," ujar dia.
Pengembangan potensi desa wisata, lanjut Lilis, sangat penting dan strategis bagi masyarakat desa, karena berada dekat dengan masyarakat desa.
Desa wisata juga dinilai memberikan efek ganda, yang tak hanya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis pedesaan, tapi juga berdampak untuk mendorong pelestarian alam yang akan mereduksi pemanasan global.
"Berdampak positif juga dalam mencegah urbanisasi masyarakat ke perkotaan," katanya.
Hal tersebut, ucap Lilis, sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 2 Tahun 2022 tentang Desa Wisata yang menyebutkan juga bahwa dampak positif dari pengembangan desa wisata tersebut sesuai dengan momentum kegiatan pariwisata global yang mengarah pada kegiatan pariwisata alternatif yang mengusung konsep interaksi alam, budaya dan masyarakat lokal.
"Pengembangan desa wisata ini kalau berhasil tentu akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, itu sudah pasti. Misalnya peningkatan dari pendapatan UMKM-nya," tutur Lilis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023