Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Jawa Barat mengimbau agar masyarakat siap siaga atas kemungkinan terjadinya bencana alam pada musim hujan.
"Sekarang ini akan memasuki musim hujan. Jadi kesiapsiagaan bencana perlu dilakukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Karawang Mahpudin di Karawang, Jumat.
Ia mengaku telah mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh BPBD se-Jawa Barat mengenai kesiapsiagaan bencana alam pada musim hujan.
Sesuai dengan data prakiraan BMKG, cuaca pada November ini terprediksi menjadi ekstrim akibat pergantian dari musim kemarau ke musim hujan.
Atas hal tersebut, BPBD Karawang meminta para kepala desa, camat, dan dinas terkait untuk mengantisipasi bencana alam saat musim hujan.
Mahpudin menjelaskan pihaknya akan melakukan monitoring berkala serta mengajak masyarakat untuk meningkatkan upaya mitigasi, seperti membersihkan saluran air, normalisasi sungai, menanam pohon agar terhindar banjir.
"Berdasarkan data dari BMKG, Karawang itu potensi banjir dan longsornya di Ciampel, Pangkalan, dan Tegalwaru. Tetapi terkategori rendah," kata Mahpudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Sekarang ini akan memasuki musim hujan. Jadi kesiapsiagaan bencana perlu dilakukan," kata Kepala Pelaksana BPBD Karawang Mahpudin di Karawang, Jumat.
Ia mengaku telah mengikuti rapat koordinasi dengan seluruh BPBD se-Jawa Barat mengenai kesiapsiagaan bencana alam pada musim hujan.
Sesuai dengan data prakiraan BMKG, cuaca pada November ini terprediksi menjadi ekstrim akibat pergantian dari musim kemarau ke musim hujan.
Atas hal tersebut, BPBD Karawang meminta para kepala desa, camat, dan dinas terkait untuk mengantisipasi bencana alam saat musim hujan.
Mahpudin menjelaskan pihaknya akan melakukan monitoring berkala serta mengajak masyarakat untuk meningkatkan upaya mitigasi, seperti membersihkan saluran air, normalisasi sungai, menanam pohon agar terhindar banjir.
"Berdasarkan data dari BMKG, Karawang itu potensi banjir dan longsornya di Ciampel, Pangkalan, dan Tegalwaru. Tetapi terkategori rendah," kata Mahpudin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023