Pemerintah Kabupaten Cirebon Jawa Barat terus melakukan kegiatan pengentasan  kemiskinan ekstrem di daerahnya dengan mengintensifkan berbagai program pembangunan strategis berlandaskan pada pengkajian data yang menyasar kepada masyarakat di seluruh desa.
 
"Kami kaji terlebih dahulu, apa penyebab kemiskinan ekstrem. Faktor itu kemudian kita urai permasalahannya, selanjutnya kita bantu atasi itu," kata Bupati Cirebon Imron Rosyadi di Cirebon, Senin.

Baca juga: Kabupaten Cirebon bentuk tim khusus guna tangani tingginya kasus kejiwaan
 
Imron menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan seperti menurunkan angka kemiskinan ekstrem, diperlukan pengkajian data yang cermat.

Sehingga kebijakan yang di keluarkan nantinya bisa berdampak langsung kepada masyarakat.
 
Pihaknya pun telah menginstruksikan sejumlah camat untuk mengumpulkan berbagai data terkait faktor penyebab hal tersebut. Khususnya bagi Kecamatan Greged yang menjadi salah satu daerah di Cirebon dengan angka kemiskinan relatif tinggi.
 
"Di Greged angka stunting tinggi dan kemiskinan yang ekstrem sampai 20 persen," katanya.
 
Salah satu langkah untuk mengetahui tingkat kemiskinan ekstrem itu, pihaknya terjun langsung ke lapangan dan mengumpulkan berbagai masukan dan aspirasi dari masyarakat.

Tujuannya supaya kebijakan yang diambil akan disesuaikan dengan kebutuhan warga setempat.
 
"Aspirasi masyarakat kita tampung. Misal program rutilahu yang sifatnya diajukan itu, dianggarkan oleh pemerintah," katanya.
 
Sementara itu Camat Greged Tarsidi menyampaikan bahwa penduduk di kecamatannya berjumlah 61.428 jiwa. Dari jumlah tersebut sekitar 12.000 warganya masuk kategori miskin.
 
"Paling tinggi itu di Desa Gumulung Tonggoh yang total penduduk miskinnya sekitar 1.938 jiwa," katanya.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Cirebon dukung pengusulan KH Abbas sebagai Pahlawan Nasional
 
Tarsidi menilai Pemkab Cirebon cukup peka dan responsif untuk memetakan permasalahan di kecamatannya.

Sebab, kawasan tersebut memerlukan penanganan khusus dari pemerintah untuk mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem.
 
"Bupati responsif terhadap kondisi yang ada. Saya optimis dengan pemetaan masalah ini, kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan di masa yang akan datang bisa dilakukan," kata Tarsidi.

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023