Antarajawabarat.com,27/2 - Polisi bersama TNI membantu mempermbaiki sebuah rumah warga milik petani yang dirusak oleh kelompok orang diduga dari pihak Perkebunan Bunisari Lendra PT (Perseroan Terbatas) Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.
Kepala Polres Garut, AKBP Arif Rachman mengatakan pihaknya telah melakukan pengamanan permukiman penduduk Kampung Simpangsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibalong, yang menjadi sasaran penyerangan, Selasa (25/2) siang.
"Selanjutnya hari ini setelah dilakukan uji di tempat kejadian perkara (TKP), kami langsung perbaiki rumah yang rusak, kaca-kacanya yang pecah diganti," kata Arief.
Ia menuturkan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) rumah milik keluarga Isek (45) seorang petani yang rumahnya menjadi sasaran amukan kelompok orang tersebut.
Selanjutnya, kepolisian bersama unsur Muspida Kabupaten Garut, kata Arief, melakukan pertemuan dengan mendatangkan pihak Perkebunan dan warga kampung tersebut.
"Kita selesaikan perselisihan dan miskomunikasi ini selamanya dengan pernyataan tertulis," kata Kapolres.
Ia mengungkapkan, peristiwa penyerangan itu diawali adanya pelemparan terhadap dua truk pengangkut karet milik perkebunan Bunisari Lendra PTPN VIII menyebabkan kaca depannya pecah.
Dua truk itu, lanjut Arief, membuat para pekerja di perkebunan marah kemudian mendatangi permukiman penduduk yang diduga pelaku pelemparan warga kampung tersebut lalu merusak rumah milik Isek, Ketua Kelompok Tani Mekarsari Mandiri.
"Tapi kita perlu buktikan siapa yang melempar truk dan siapa yang melempar rumah, sementara kita minimalisasi konflik dulu," katanya.
Ia menjelaskan konflik warga dengan pihak Perkebunan berawal dari diperpanjangnya Hak Guna Usaha perkebunan Bunisari Lendra, warga tidak menerima lahan yang sudah digarapnya kembali sepenuhnya dikelola Perkebunan.
"Setelah adanya pertemuan ini, warga bersedia menggarap lahan yang dikerjasamakan dengan perkebunan tanpa harus memilikinya," kata Kapolres. ***1***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014
Kepala Polres Garut, AKBP Arif Rachman mengatakan pihaknya telah melakukan pengamanan permukiman penduduk Kampung Simpangsari, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibalong, yang menjadi sasaran penyerangan, Selasa (25/2) siang.
"Selanjutnya hari ini setelah dilakukan uji di tempat kejadian perkara (TKP), kami langsung perbaiki rumah yang rusak, kaca-kacanya yang pecah diganti," kata Arief.
Ia menuturkan, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) rumah milik keluarga Isek (45) seorang petani yang rumahnya menjadi sasaran amukan kelompok orang tersebut.
Selanjutnya, kepolisian bersama unsur Muspida Kabupaten Garut, kata Arief, melakukan pertemuan dengan mendatangkan pihak Perkebunan dan warga kampung tersebut.
"Kita selesaikan perselisihan dan miskomunikasi ini selamanya dengan pernyataan tertulis," kata Kapolres.
Ia mengungkapkan, peristiwa penyerangan itu diawali adanya pelemparan terhadap dua truk pengangkut karet milik perkebunan Bunisari Lendra PTPN VIII menyebabkan kaca depannya pecah.
Dua truk itu, lanjut Arief, membuat para pekerja di perkebunan marah kemudian mendatangi permukiman penduduk yang diduga pelaku pelemparan warga kampung tersebut lalu merusak rumah milik Isek, Ketua Kelompok Tani Mekarsari Mandiri.
"Tapi kita perlu buktikan siapa yang melempar truk dan siapa yang melempar rumah, sementara kita minimalisasi konflik dulu," katanya.
Ia menjelaskan konflik warga dengan pihak Perkebunan berawal dari diperpanjangnya Hak Guna Usaha perkebunan Bunisari Lendra, warga tidak menerima lahan yang sudah digarapnya kembali sepenuhnya dikelola Perkebunan.
"Setelah adanya pertemuan ini, warga bersedia menggarap lahan yang dikerjasamakan dengan perkebunan tanpa harus memilikinya," kata Kapolres. ***1***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2014