Kepolisian Resor Garut melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan sejumlah saksi dan pengelola swasta maupun instansi pemerintah untuk mendalami lebih lanjut kasus kebakaran lahan hutan di Gunung Papandayan, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kita lakukan pendalaman dan mengumpulkan informasi lainnya," kata Kepala Polsek Cisurupan Iptu Asep Saepudin saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Jumat.
Ia menuturkan kobaran api di kawasan hutan Blok Tegal Alun itu terjadi, Minggu (22/10) malam, kemudian seluruh petugas gabungan melakukan pemadaman hingga saat ini, Jumat dipastikan api sudah padam.
Kepolisian, kata dia, sudah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi dan bukti-bukti lainnya untuk bisa mengetahui penyebab kebakaran hutan tersebut.
"Terkait penyebab kebakaran saat ini kita masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi di lapangan," katanya.
Ia mengungkapkan kepolisian sudah memintai keterangan dari sejumlah pengunjung, masyarakat, pecinta alam, pihak BKSDA dan pengelola wisata alam.
"Kita mintai keterangan dan interogasi di lapangan," katanya.
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil kesimpulan sementara belum ditemukan indikasi sengaja dibakar, dugaan lain karena faktor alam akibat dilanda kekeringan saat musim kemarau.
"Sementara belum ada indikasi terkait dengan dibakar secara sengaja, kemungkinan besar karena faktor kekeringan di sekitar lokasi," katanya.
Terkait kondisi setelah kebakaran lahan hutan itu, kata Asep, petugas gabungan masih disiagakan untuk melakukan pendinginan atau memastikan kondisi api sudah padam atau tidak ada bara api.
Ia mengimbau masyarakat maupun pengunjung yang melakukan pendakian ke gunung tersebut untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, menyalakan api atau kegiatan lainnya yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan.
"Imbauan kepada para pengunjung untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok, menyalakan api unggun atau kegiatan lain yang dapat menyulut terjadinya kebakaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kita lakukan pendalaman dan mengumpulkan informasi lainnya," kata Kepala Polsek Cisurupan Iptu Asep Saepudin saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Jumat.
Ia menuturkan kobaran api di kawasan hutan Blok Tegal Alun itu terjadi, Minggu (22/10) malam, kemudian seluruh petugas gabungan melakukan pemadaman hingga saat ini, Jumat dipastikan api sudah padam.
Kepolisian, kata dia, sudah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi dan bukti-bukti lainnya untuk bisa mengetahui penyebab kebakaran hutan tersebut.
"Terkait penyebab kebakaran saat ini kita masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi di lapangan," katanya.
Ia mengungkapkan kepolisian sudah memintai keterangan dari sejumlah pengunjung, masyarakat, pecinta alam, pihak BKSDA dan pengelola wisata alam.
"Kita mintai keterangan dan interogasi di lapangan," katanya.
Ia mengungkapkan berdasarkan hasil kesimpulan sementara belum ditemukan indikasi sengaja dibakar, dugaan lain karena faktor alam akibat dilanda kekeringan saat musim kemarau.
"Sementara belum ada indikasi terkait dengan dibakar secara sengaja, kemungkinan besar karena faktor kekeringan di sekitar lokasi," katanya.
Terkait kondisi setelah kebakaran lahan hutan itu, kata Asep, petugas gabungan masih disiagakan untuk melakukan pendinginan atau memastikan kondisi api sudah padam atau tidak ada bara api.
Ia mengimbau masyarakat maupun pengunjung yang melakukan pendakian ke gunung tersebut untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan, menyalakan api atau kegiatan lainnya yang bisa memicu terjadinya kebakaran hutan.
"Imbauan kepada para pengunjung untuk tidak sembarangan membuang puntung rokok, menyalakan api unggun atau kegiatan lain yang dapat menyulut terjadinya kebakaran," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023