Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diprediksi bergerak fluktuatif seiring dengan pelaku pasar yang ‘wait and see’ terhadap kondisi politik nasional dan ekonomi global.

IHSG dibuka menguat 8,63 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.750,59. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,84 poin atau 0,20 persen ke posisi 900,85.

“Kami melihat pelaku pasar masih menantikan langkah-langkah yang akan dikampanyekan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Bukan hanya itu, pelaku pasar juga masih mewaspadai potensi kejutan saat masa pendaftaran capres dan cawapres hingga 25 Oktober mendatang,” kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, di sisi lain, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan merilis paket kebijakan untuk merespons situasi perekonomian terkini. Terutama yang disebabkan oleh global yang memburuk dan berdampak ke ekonomi dan pasar keuangan Indonesia.

Dari mancanegara, imbal hasil obligasi US Treasury 10-year yang menjadi acuan sempat naik kembali di atas level penting 5 persen sebelum menurun, dengan perdagangan terakhir tercatat berada di sekitar 4,85 persen.

Gejolak geopolitik Di Timur Tengah juga menjadi perhatian, yang mana para pelaku pasar mencari tanda-tanda potensial bahwa konflik Israel vs Hamas dapat meluas atau meningkat.

Saat ini fokus utama adalah bantuan kemanusiaan dan pembebasan sandera. Hal itu menunjukkan bahwa risiko invasi darat dari Israel dapat menunggu.

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup variatif pada perdagangan kemarin, merespons imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang turun dari level tertingginya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG diprediksi fluktuatif, investor 'wait and see' politik nasional

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023