Bupati Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, mengingatkan santri yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu 2024 untuk ikut mensukseskan Pemilu 2024 dengan cara menyalurkan aspirasinya dan turut menjaga kondusifitas.
“Cianjur sebagai Kota Santri memiliki lebih dari 800 pondok pesantren dengan puluhan ribu santri, santri menjadi kunci terwujudnya pesta demokrasi yang aman dan kondusif,” kata Bupati Cianjur saat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Minggu.
Pihaknya juga meminta pimpinan dan pengurus pondok pesantren di Cianjur, dapat memberikan pembelajaran atau edukasi bagi santri agar tidak terlibat sebagai penyebar berita bohong dan menyalurkan aspirasinya pada Pemilu 2024 demi kemajuan Indonesia.
"Jangan sampai santri di Cianjur terpecah belah karena berita bohong dan kampanye hitam, sehingga perlu santri di setiap pondok pesantren harus mendapatkan edukasi terkait Pemilu, sehingga pada pelaksanaannya Cianjur tetap aman, damai dan kondusif," katanya.
Ketua Umum Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Cianjur, KH Abdul Wahid Al Qudsy, mengatakan Cianjur memiliki 87 ribu santri yang tersebar di 824 pondok pesantren yang sudah memiliki Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSSP) dari Kemenag.
Sedangkan dari puluhan ribu santri itu, ungkap dia, 50 persen diantaranya sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024, sehingga pihak pondok pesantren diminta untuk memberikan edukasi bagi santri dapat menyalurkan aspirasi pada waktunya atau Februari 2024.
“Permintaan Bupati Cianjur, sudah disampaikan langsung pada pengurus pondok pesantren karena amanat konstitusi negara, mereka yang sudah memiliki hal pilih diminta untuk menyalurkan aspirasi sesuai dengan pilihannya bukan diarahkan orang lain," katanya.
Sedangkan terkait tempat pemungutan suara (tps) ungkap dia, untuk pondok pesantren tertutup tidak berbaur dengan warga biasanya dibangun sendiri, sedangkan yang berbaur dengan warga ikut memilih di tps terdekat atau di lingkungan RT setempat.
"Menjelang Pemilu 2024, FKPP melakukan road show Santri Cerdas Memilih untuk mengedukasi santri terhindar dari berita bohong dan kampanye hitam, termasuk melibatkan BNN Cianjur dan KPAI Cianjur, terkait bahaya narkoba dan penanggulangan kekerasan dan kasus perundungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
“Cianjur sebagai Kota Santri memiliki lebih dari 800 pondok pesantren dengan puluhan ribu santri, santri menjadi kunci terwujudnya pesta demokrasi yang aman dan kondusif,” kata Bupati Cianjur saat memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2023, Minggu.
Pihaknya juga meminta pimpinan dan pengurus pondok pesantren di Cianjur, dapat memberikan pembelajaran atau edukasi bagi santri agar tidak terlibat sebagai penyebar berita bohong dan menyalurkan aspirasinya pada Pemilu 2024 demi kemajuan Indonesia.
"Jangan sampai santri di Cianjur terpecah belah karena berita bohong dan kampanye hitam, sehingga perlu santri di setiap pondok pesantren harus mendapatkan edukasi terkait Pemilu, sehingga pada pelaksanaannya Cianjur tetap aman, damai dan kondusif," katanya.
Ketua Umum Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Cianjur, KH Abdul Wahid Al Qudsy, mengatakan Cianjur memiliki 87 ribu santri yang tersebar di 824 pondok pesantren yang sudah memiliki Nomor Statistik Pondok Pesantren (NSSP) dari Kemenag.
Sedangkan dari puluhan ribu santri itu, ungkap dia, 50 persen diantaranya sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024, sehingga pihak pondok pesantren diminta untuk memberikan edukasi bagi santri dapat menyalurkan aspirasi pada waktunya atau Februari 2024.
“Permintaan Bupati Cianjur, sudah disampaikan langsung pada pengurus pondok pesantren karena amanat konstitusi negara, mereka yang sudah memiliki hal pilih diminta untuk menyalurkan aspirasi sesuai dengan pilihannya bukan diarahkan orang lain," katanya.
Sedangkan terkait tempat pemungutan suara (tps) ungkap dia, untuk pondok pesantren tertutup tidak berbaur dengan warga biasanya dibangun sendiri, sedangkan yang berbaur dengan warga ikut memilih di tps terdekat atau di lingkungan RT setempat.
"Menjelang Pemilu 2024, FKPP melakukan road show Santri Cerdas Memilih untuk mengedukasi santri terhindar dari berita bohong dan kampanye hitam, termasuk melibatkan BNN Cianjur dan KPAI Cianjur, terkait bahaya narkoba dan penanggulangan kekerasan dan kasus perundungan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023