Pemerintah Kabupaten Cianjur di Provinsi Jawa Barat berupaya mencegah kejadian keracunan makanan berulang di wilayahnya setelah kasus keracunan makanan terjadi di wilayah Kecamatan Cilaku dan Cibeber.

Bupati Cianjur Herman Suherman meminta puskesmas selanjutnya menurunkan petugas gizi untuk memeriksa kualitas dan keamanan makanan yang disajikan dalam acara-acara yang dihadiri banyak orang guna mencegah kejadian keracunan makanan.

"Untuk antisipasi dan memastikan makanan yang disajikan dalam berbagai acara besar, termasuk Maulid Nabi, aman, lebih baik diperiksa terlebih dahulu oleh tenaga kesehatan," katanya di Cianjur, Sabtu.

Ia mengatakan, selanjutnya warga hendaknya melaporkan rencana penyelenggaraan acara ke puskesmas supaya puskesmas bisa menurunkan petugas untuk memeriksa kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.

Menurut dia, panitia kegiatan sebaiknya melaporkan makanan yang akan disajikan kepada warga serta mengirimkan sampel makanan kepada petugas puskesmas agar bisa diperiksa keamanannya sebelum disajikan.

"Ketika menghidangkan berbagai jenis makanan, pastikan sudah mendapat pemeriksaan dari petugas dari puskesmas atau tenaga kesehatan dari pusat pelayanan kesehatan terdekat," kata Bupati.

"Ini upaya paling efektif, karena petugas tidak akan mengetahui atau dapat mencegah jika tidak ada laporan," katanya.

Bupati juga meminta penyelenggara acara berhati-hati dalam memilih dan menyediakan makanan yang akan disajikan kepada warga.
Dalam dua pekan terakhir, keracunan massal terjadi di Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Sejumlah warga di dua kecamatan itu dilaporkan mengalami gejala keracunan sehingga harus menjalani perawatan medis setelah mengonsumsi makanan dalam acara Maulid Nabi.

Dinas Kesehatan Cianjur sudah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan dan mengirimnya ke laboratorium kesehatan untuk diperiksa.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023