Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon, Jawa Barat berkomitmen menggencarkan program pemberdayaan terhadap warga binaan atau narapidana supaya mereka memiliki bekal keterampilan saat kembali di tengah masyarakat.
 
"Program-program pembinaan yang kemudian bisa mempercepat mereka untuk bisa kembali ke tengah-tengah masyarakat berupa kegiatan terintegrasi harus kita dorong," kata Kepala Lapas Kelas I Kesambi Yan Rusmanto di Cirebon, Jumat.

Ia menjelaskan capaian yang telah dilakukan atau dirintis sebelumnya harus ditingkatkan kembali, khususnya dalam pembekalan warga binaan.
 
Kemudian, terkait soal kapasitas lapas yang dianggap over capacity pihaknya menilai hal itu adalah masalah klasik. Artinya terjadi hampir di semua lapas.
 
"Bahwa masalah-masalah klasik itu tentunya masalah nasional, bukan masalah internal di dalam lapas," ujarnya.
 
Ia menekankan pada intinya Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon selalu mendukung kebijakan pemerintah pusat sebagai langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
 
Menurut dia, hal yang saat ini perlu dilakukan yaitu fokus pada memberikan pembekalan kepada warga binaan yang menghuni Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon.

"Bahwa ada kebijakan-kebijakan dari pusat pastinya akan kami lakukan dan kami dukung. Paling utama saya konsolidasi ke dalam, mengenal lebih jauh ke teman-teman pegawai dan secara perlahan ke warga binaan," jelasnya.

Sementara Kasi Registrasi Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon Andri Safari menuturkan warga binaan yang mendiami lapas itu berjumlah 965 napi dengan total petugas sebanyak 126 orang.
 
Ia mengatakan jumlah itu memang sudah melebihi kapasitas, karena idealnya Lapas Kelas I Kesambi Kota Cirebon dihuni 555 warga binaan.
 
"Jumlah warga binaan 965 idealnya 555 orang," katanya.
 
Kendati demikian, pihak lapas tetap menjalankan tugas dan fungsinya sebaik mungkin. Misalnya seperti mengadakan program pembinaan kemandirian dan kepribadian.
 
Ia menyebutkan para napi sudah dibekali keterampilan menjahit baju, kaos, bordir hingga membuat kursi rotan.
 
"Paling banyak pesanan dari lapas lain dan ada juga dari eksternal. Dalam sebulan ada saja 100 permintaan pembuatan barang," ucap dia.

 

Pewarta: Fathnur Rohman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023