Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menambah ragam moda transportasi massal pilihan masyarakat.

"Ya tetap nanti dilihatlah, masyarakat itu diberi banyak pilihan, masyarakat diberi banyak opsi," kata Presiden Jokowi di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin.

Dikatakan Jokowi moda transportasi massal disediakan pemerintah melalui berbagai skema pengadaan. Seperti MRT melalui kerja sama pendanaan dan kontruksi dari Jepang.

Light Rail Transit (LRT) yang dibangun melalui kolaborasi dari PT Industri Kereta Api (INKA), PT Wijaya Karta (WIKA), hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang dibangun oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Selain moda transportasi kereta, kata Jokowi, pemerintah juga menghadirkan sejumlah infrastruktur jalan nasional dan jalan tol penghubung antarkawasan.

"Termasuk jalan juga sama. Mau lewat (jalan) nasional silakan, lewat tol silakan," katanya.

Jokowi mengatakan hal terpenting dari fungsi transportasi bagi rakyat adalah terlayani dengan baik dan cepat. "Fungsi transportasi massal itu di situ," katanya.

Dikatakan Jokowi pemerintah juga membantu pembiayaan transportasi publik melalui subsidi. Misalnya satu unit jalur pendek Mass Rapid Transit (MRT) yang memperoleh subsidi dari Pemprov DKI Rp800 miliar.

Semakin panjang jalur penghubung, kata Jokowi, diharapkan bisa memindahkan pengendara pribadi ke angkutan umum massal.

"Itu fungsi pemerintah, memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan transportasi massal, sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi, naik kendaraan pribadi," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan komitmen pemerintah dalam melayani kebutuhan transportasi publik.

"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi," ujar Presiden Jokowi di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin.

Usai meresmikan KCJB di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Presiden beserta rombongan kembali menjajal KCJB Whoosh untuk kali ketiga menuju kawasan Bandung.

Jokowi menilai bahwa perjalanan KCJB terasa nyaman dan cepat. "Saya kan sudah tiga kali, rasanya sama, cepat, nyaman. 29 menit dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang, sama, dua kali 29 menit terus," katanya.

Presiden menyebut, belum ada evaluasi setelah menggunakan moda transportasi kereta cepat tersebut.

Menurut Jokowi pemerintah terus berupaya menciptakan sistem transportasi massal terintegrasi, termasuk kereta cepat yang diintegrasikan dengan moda transportasi lainnya.

"Itu yang terus kita usahakan mengintegrasikan kereta cepat dengan LRT dengan MRT, dengan TransJakarta, dengan moda transportasi bandara, semuanya, dengan KRL, semuanya, plus kemarin kita lihat di pameran mungkin dengan moda aplikasi, semuanya," ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa keberadaan moda transportasi kereta cepat dapat menjadi salah satu opsi untuk memudahkan mobilitas masyarakat.

Presiden menyebut, masyarakat masih dapat mencoba KCJB secara gratis sampai dengan pertengahan Oktober 2023.

"Tadi saya sampaikan masih gratis sampai pertengahan bulan (Oktober), setelah itu nanti diputuskan bayarnya berapa, baru operasional dengan bayar," demikian Presiden.

Baca juga: Jokowi: KCJB tambah ragam transportasi massal pilihan publik
Baca juga: Jokowi tempuh Halim-Padalarang 26 menit menggunakan KCJB

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi: KCJB tambah ragam transportasi massal pilihan publik

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023