Antarajawabarat.com,18/12 - Massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat menuntut penutupan tambang pasir besi di pantai selatan Tasikmalaya, Rabu.

"Proses penambangan pasir besi jelas tidak memenuhi Amdal dan kami mendesak agar Pemprov Jabar melalui BPLHD menghentikan penambangan pasir besi di pantai selatan Tasikmalaya karena merusak lingkungan," kata Koordinator aksi GMBI Mansyur di Bandung.

Dalam aksi yang dilakukan sekitar tiga ratusan antivis GMBI dari Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Cianjur dan Bandung itu mendesak agar pemerintah bersikap tegas terhadap eksploitasi sumber daya alam yang merusak lingkungan.

"Hentikan izin penambangan di sana karena jelas-jelas mengancam kelestarian dan kondisi alam di kawasan itu," katanya.

Dalam aksinya yang digelar di depan Kantor BPLHD Jabar Jalan Naripan Kota Bandung, massa yang mengenakan kostum hitam-hitam bercorak kuning khas GMBI terebut melakukan aksi blokir jalan yang berlokasi di dekat persimpangan Jalan Braga Kota Bandung itu.

Massa melakukan aksi duduk sambil mendengarkan orasi dari para koordinator lapangan GMBI yang intinya mendesak pemerintah untuk tegas menanganagi proyek penambangan pasir besi itu.

Aksi yang berlangsung sejak pukulk 10.00 WIB tersebut mendapat pengawalan dari aparat Dalmas Polrestabes Bandung yang bersiaga dua lapis di bagian dalam pintu gerbang Kantor BPLHD Jabar.

Sementara itu beberapa perwakilan GMBI diterima oleh pejabat BPLHD yang melakukan pertemuan di ruang rapat utama instansi yang bertanggung jawab terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup itu.

Massa menggelar shalawat badar yang dipimpin oleh salah seorang koordinator aksi, sambil menunggu tanggapan dari pejabat BPLHD Jabar.

Akibat aksi unjuk rasa itu, terjadi kepadatan arus lalu lintas di Jalan Asia Afrika, Naripan, Embong, Braga serta di beberapa ruas jalan lainnya yang mengakses ke kawasan Jalan Naripan itu.


Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013