Antarajawabarat.com,4/12 - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Cianjur, Jabar, menduga jenazah TKI asal Cianjur yang terkatung-katung di Arab Saudi berangkat secara illegal.

Kepala Dinsosnakertrans Cianjur belum mendapatkan laporan terkait jenazah TKW asal Kampung Mangkak, Desa Kebon Peuteuy, Kecamatan Gekbrong yang diterlantarkan di Arab Saudi.

"Sampai hari ini, kami tidak tahu ada jenazah TKW asal Cianjur yang ditelantarkan di Arab Saudi. Mungkin saja, TKW itu berangkat secara ilegal tanpa sepengetahuan Dinsosnakertrans. Sebab, jika tercatat di dinas maka akan ada laporan dari pihak sponsor," katanya, Selasa.

Dia menuturkan, jika berangkatnya melalui jalur tidak resmi atau ilegal, pihaknya akan kesulitan untuk melakukan identifikasi, namun jika resmi, maka akan tercatat nama, alamat RT RW, desa dan kecamatan.

Sehingga pihaknya dapat dengan mudah membantu keluarga korban agar segera ditindaklanjuti. Namun, jika sebaliknya pemerintah sulit untuk membatu pihak keluarganya untuk mengurusi jenazah TKW itu.

"Tapi saya harap pihak keluarga segera melaporkannya ke dinas sosial, agar kita lebih mudah membantu mereka dan bisa cepat mengurusi jenazahnya," ucap Sumitra.

Selian itu, pihaknya juga tidak mengetahui dan belum menerima laporan lima TKW asal Desa Kebon Peuteuy, yang sudah hilang selama belasan tahun di Arab Saudi, diantaranya Masdodeh (46) warga Kampung Pasirmunding, Nurhasanah Bin Una (44), Nengsih binti Dayat (26), Dian binti Turi (22) dan Suansah (32).

"Kita tidak tahu apakah mereka ini berangkat umroh, naik haji, atau bekerja kalau berangkat secara ilegal. Tapi kalau pihak keluarga kesulitan, coba koordinasikan dengan kami dan buat laporan kehilangan agar kita bisa tindaklanjuti," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Kebon Peuteuy, Dadang Mukarom, mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku tidak mengetahui ada warganya yang menjadi TKW dan hilang kontak selama belasan tahun.

Sebab, tidak ada laporan kehilangan dari pihak keluarganya. Selain itu, desa tidak memiliki data tenaga kerja yang bekerja di Arab Saudi.

"Data TKI di Desa Kebon Peuteuy, pada 2008 sampai 2011 ada sekitar 67 TKI yang bekerja di Timur Tengah. Tetapi, tidak memiliki data pada tahun-tahun sebelumnya karena banyak warga yang berangkat secara ilegal," katanya.***2***(KR,FKR)

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013