Aparat Kepolisian Resor (Polres) Kuningan sedang menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang mengakibatkan hangusnya area seluas 102 hektare.
Kepala Polres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan proses penyelidikan ini merupakan langkah awal untuk mencari penyebab pasti dari insiden karhutla di Gunung Ciremai. Sehingga ke depan kejadian tersebut dapat dicegah atau minimalnya ada kesiapan guna mengurangi dampak kerusakannya.
"Penyebab sendiri masih dalam penyelidikan. Kami juga untuk penegakan hukumnya dari Satuan Reskrim Polres Kuningan akan mendalami penyebabnya seperti apa. Kami akan memanggil pihak-pihak untuk bertanggungjawab terhadap kebakaran di TNGC," kata Willy kepada wartawan di Kuningan, Sabtu.
Apabila hasil penyelidikan nantinya mengarah pada tindakan pelanggaran hukum, kata dia, maka sanksi pidana bisa diberikan. Itu pun jika penyebabnya karhutla di Gunung Ciremai karena unsur kesengajaan ihuman error).
"Untuk hasil penyelidikan nanti kami sampaikan, bila nanti mengarah pada tindak pidana akan kami update hari selanjutnya," ujarnya.
Dalam upaya pemadaman kebakaran hutan Gunung Ciremai di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan itu, pihaknya menerjunkan 90 personel yang terdiri dari anggota Polres Kuningan serta Sat Brimob Polda Jawa Barat.
Puluhan personel kepolisian itu sudah ditugaskan untuk membantu penanganan karhutla Gunung Ciremai supaya tidak menjalar ke kawasan lain. Meskipun pada prakteknya proses pemadaman ini terhambat karena kondisi medan yang sukar dijangkau.
"Untuk sementara proses pemadaman dilakukan secara manual. Kami pun hanya memakai beberapa alat. Keterbatasan akses yang hanya bisa jalan kaki membuat upaya pemadaman terhambat. Jadi kami manual dengan membuat sekat bakar agar api tidak melebar," tuturnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, tambahnya, sejumlah titik api yang berada di kawasan TNGC berhasil dipadamkan walau sebagian kecilnya masih menyala.
"Pantauan kami di atas masih ada satu titik api lagi yang mungkin malam ini bisa padam. Memang tadi kami cek akses di atas cukup sulit untuk ditembus motor dan mobil, harus berjalan kaki ke titik api," katanya.
Selain menyelidiki penyebab insiden ini, Willy mengimbau agar masyarakat dapat berperan aktif untuk mencegah terjadinya karhutla di Gunung Ciremai yang berdampak pada kerusakan lingkungan di daerah itu.
"Semoga hari ini sudah padam semua. Saya menghimbau masyarakat untuk turut pencegahan karhutla ini," ucap Willy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Kepala Polres Kuningan AKBP Willy Andrian mengatakan proses penyelidikan ini merupakan langkah awal untuk mencari penyebab pasti dari insiden karhutla di Gunung Ciremai. Sehingga ke depan kejadian tersebut dapat dicegah atau minimalnya ada kesiapan guna mengurangi dampak kerusakannya.
"Penyebab sendiri masih dalam penyelidikan. Kami juga untuk penegakan hukumnya dari Satuan Reskrim Polres Kuningan akan mendalami penyebabnya seperti apa. Kami akan memanggil pihak-pihak untuk bertanggungjawab terhadap kebakaran di TNGC," kata Willy kepada wartawan di Kuningan, Sabtu.
Apabila hasil penyelidikan nantinya mengarah pada tindakan pelanggaran hukum, kata dia, maka sanksi pidana bisa diberikan. Itu pun jika penyebabnya karhutla di Gunung Ciremai karena unsur kesengajaan ihuman error).
"Untuk hasil penyelidikan nanti kami sampaikan, bila nanti mengarah pada tindak pidana akan kami update hari selanjutnya," ujarnya.
Dalam upaya pemadaman kebakaran hutan Gunung Ciremai di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan itu, pihaknya menerjunkan 90 personel yang terdiri dari anggota Polres Kuningan serta Sat Brimob Polda Jawa Barat.
Puluhan personel kepolisian itu sudah ditugaskan untuk membantu penanganan karhutla Gunung Ciremai supaya tidak menjalar ke kawasan lain. Meskipun pada prakteknya proses pemadaman ini terhambat karena kondisi medan yang sukar dijangkau.
"Untuk sementara proses pemadaman dilakukan secara manual. Kami pun hanya memakai beberapa alat. Keterbatasan akses yang hanya bisa jalan kaki membuat upaya pemadaman terhambat. Jadi kami manual dengan membuat sekat bakar agar api tidak melebar," tuturnya.
Hingga pukul 17.00 WIB, tambahnya, sejumlah titik api yang berada di kawasan TNGC berhasil dipadamkan walau sebagian kecilnya masih menyala.
"Pantauan kami di atas masih ada satu titik api lagi yang mungkin malam ini bisa padam. Memang tadi kami cek akses di atas cukup sulit untuk ditembus motor dan mobil, harus berjalan kaki ke titik api," katanya.
Selain menyelidiki penyebab insiden ini, Willy mengimbau agar masyarakat dapat berperan aktif untuk mencegah terjadinya karhutla di Gunung Ciremai yang berdampak pada kerusakan lingkungan di daerah itu.
"Semoga hari ini sudah padam semua. Saya menghimbau masyarakat untuk turut pencegahan karhutla ini," ucap Willy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023