Tim SAR gabungan mendapat bantuan anjing pelacak dari K-9 Polres Cianjur, Jawa Barat, guna menemukan warga yang dilaporkan hilang tertimbun longsor setinggi 50 meter di Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur pada Sabtu, (29/70).
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Senin, mengatakan selama dua hari pencarian dilakukan tim gabungan yang terdiri dari BPBD Cianjur, SAR Bandung, PMI Cianjur, TNI/Polri dan warga sekitar hanya menggunakan alat manual.
"Petugas hanya mengandalkan dua pompa air untuk menyingkirkan material longsor dibantu dengan cangkul untuk mencari korban atas nama Nahru (65) warga Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda," katanya.
Ia menjelaskan, pada Senin siang dua ekor anjing pelacak dari Polres Cianjur diturunkan untuk membantu proses pencarian karena untuk menurunkan alat berat tidak memungkinkan karena tidak ada akses jalan serta lokasi yang terletak di tengah dua tebing.
Dengan kondisi itu, kata dia, pencarian hanya bisa dilakukan dengan cara manual ditambah dua ekor anjing pelacak guna memastikan posisi korban yang diperkirakan tertimbun sedalam 50 meter saat longsor terjadi.
Kordinator pencarian PMI Cianjur, Deni Rismanda, mengatakan petugas gabungan kesulitan memaksimalkan pencarian karena lokasi korban tertimbun cukup tinggi dan terletak di antara dua tebing terjal, sehingga petugas tetap harus berhati-hati dan waspada.
"Kemungkinan terjadi longsor susulan juga menjadi pertimbangan tim dalam melakukan proses pencarian, sehingga dari puluhan petugas disebar ke sejumlah titik dengan mengandalkan alat manual dan pompa air untuk menyingkirkan longsoran," katanya.
Pada Senin petang, tambah dia, dua ekor anjing pelacak K-9 Polres Cianjur, sudah sampai ke lokasi dan akan dilibatkan pada pencarian hari ke empat karena faktor cuaca yang terlihat mendung.
"Besok (Selasa) pencarian akan lebih dimaksimalkan karena mendapat bantuan dua ekor anjing pelacak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Senin, mengatakan selama dua hari pencarian dilakukan tim gabungan yang terdiri dari BPBD Cianjur, SAR Bandung, PMI Cianjur, TNI/Polri dan warga sekitar hanya menggunakan alat manual.
"Petugas hanya mengandalkan dua pompa air untuk menyingkirkan material longsor dibantu dengan cangkul untuk mencari korban atas nama Nahru (65) warga Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda," katanya.
Ia menjelaskan, pada Senin siang dua ekor anjing pelacak dari Polres Cianjur diturunkan untuk membantu proses pencarian karena untuk menurunkan alat berat tidak memungkinkan karena tidak ada akses jalan serta lokasi yang terletak di tengah dua tebing.
Dengan kondisi itu, kata dia, pencarian hanya bisa dilakukan dengan cara manual ditambah dua ekor anjing pelacak guna memastikan posisi korban yang diperkirakan tertimbun sedalam 50 meter saat longsor terjadi.
Kordinator pencarian PMI Cianjur, Deni Rismanda, mengatakan petugas gabungan kesulitan memaksimalkan pencarian karena lokasi korban tertimbun cukup tinggi dan terletak di antara dua tebing terjal, sehingga petugas tetap harus berhati-hati dan waspada.
"Kemungkinan terjadi longsor susulan juga menjadi pertimbangan tim dalam melakukan proses pencarian, sehingga dari puluhan petugas disebar ke sejumlah titik dengan mengandalkan alat manual dan pompa air untuk menyingkirkan longsoran," katanya.
Pada Senin petang, tambah dia, dua ekor anjing pelacak K-9 Polres Cianjur, sudah sampai ke lokasi dan akan dilibatkan pada pencarian hari ke empat karena faktor cuaca yang terlihat mendung.
"Besok (Selasa) pencarian akan lebih dimaksimalkan karena mendapat bantuan dua ekor anjing pelacak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023