Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memastikan untuk peserta haji lanjut usia (lansia) dengan risiko tinggi menjadi prioritas untuk pulang lebih dahulu atau "tanazul" ke Tanah Air.
"Kita perintahkan kepada seluruh staf untuk memprioritaskan jamaah risiko tinggi (risti) lansia bisa dipulangkan terlebih dulu atau tanazul karena saya kira ini juga baik untuk kesehatan jamaah haji lansia dan risti ini," katanya di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, menjelang kepulangannya ke Tanah Air, Kamis (6/7) 2023 sore waktu setempat.
Menurut Gus Men, panggilan akrab Menag, jamaah haji lansia dengan risiko tinggi tidak perlu berlama-lama di Arab Saudi.
"Jadi jamaah lansia risti tidak perlu menunggu lebih lama di sini karena kita tahu cuacanya sangat ekstrem, berbeda dengan situasi di Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan untuk mekanisme kepulangannya yakni dengan mengisi bangku-bangku yang kosong di pesawat.
"Teknisnya sama ketika berangkat ya. Kepulangan kan pasti ada yang kosong. Kursi-kursi kosong itu yang nanti akan kita isi dengan jamaah lansia dan risti sesuai dengan embarkasinya masing-masing," katanya.
Bagi jamaah haji lansia yang dipulangkan lebih awal, kata dia, tidak perlu khawatir karena di pesawat ada petugas yang akan menjadi pendampingnya.
"Di pesawat ada petugasnya dari kesehatan, PPIH juga ada PPHD juga ada. Jadi saya kira tak perlu khawatir keluarga di rumah. Tak perlu khawatir doakan saja supaya jamaah yang nanti akan kita bawa pulang terlebih dulu sehat dan selamat di Tanah Air," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengapresiasi seluruh jamaah haji Indonesia yang relatif tertib dan mengikuti aturan yang dibuat baik oleh Pemerintah Saudi maupun Indonesia selama pelaksanaan ibadah haji.
Disinggung soal perlunya pendamping untuk lansia saat di hotel, Gus Yaqut menyadari layanan lansia yang mungkin kurang atau tidak ada pendampingnya di kamar masing-masing.
"Kami sudah perhitungkan itu dan kami minta semua petugas standby ketika dibutuhkan," katanya.
Pada penyelenggaraan haji tahun ini jumlah jamaah haji Indonesia mendapat kuota normal yakni 221.000 orang dan 67.000 di antaranya lanjut usia dan mereka tidak disertai pendamping.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag: Haji lansia diprioritaskan untuk "tanazul" ke Tanah Air
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kita perintahkan kepada seluruh staf untuk memprioritaskan jamaah risiko tinggi (risti) lansia bisa dipulangkan terlebih dulu atau tanazul karena saya kira ini juga baik untuk kesehatan jamaah haji lansia dan risti ini," katanya di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, menjelang kepulangannya ke Tanah Air, Kamis (6/7) 2023 sore waktu setempat.
Menurut Gus Men, panggilan akrab Menag, jamaah haji lansia dengan risiko tinggi tidak perlu berlama-lama di Arab Saudi.
"Jadi jamaah lansia risti tidak perlu menunggu lebih lama di sini karena kita tahu cuacanya sangat ekstrem, berbeda dengan situasi di Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan untuk mekanisme kepulangannya yakni dengan mengisi bangku-bangku yang kosong di pesawat.
"Teknisnya sama ketika berangkat ya. Kepulangan kan pasti ada yang kosong. Kursi-kursi kosong itu yang nanti akan kita isi dengan jamaah lansia dan risti sesuai dengan embarkasinya masing-masing," katanya.
Bagi jamaah haji lansia yang dipulangkan lebih awal, kata dia, tidak perlu khawatir karena di pesawat ada petugas yang akan menjadi pendampingnya.
"Di pesawat ada petugasnya dari kesehatan, PPIH juga ada PPHD juga ada. Jadi saya kira tak perlu khawatir keluarga di rumah. Tak perlu khawatir doakan saja supaya jamaah yang nanti akan kita bawa pulang terlebih dulu sehat dan selamat di Tanah Air," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengapresiasi seluruh jamaah haji Indonesia yang relatif tertib dan mengikuti aturan yang dibuat baik oleh Pemerintah Saudi maupun Indonesia selama pelaksanaan ibadah haji.
Disinggung soal perlunya pendamping untuk lansia saat di hotel, Gus Yaqut menyadari layanan lansia yang mungkin kurang atau tidak ada pendampingnya di kamar masing-masing.
"Kami sudah perhitungkan itu dan kami minta semua petugas standby ketika dibutuhkan," katanya.
Pada penyelenggaraan haji tahun ini jumlah jamaah haji Indonesia mendapat kuota normal yakni 221.000 orang dan 67.000 di antaranya lanjut usia dan mereka tidak disertai pendamping.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag: Haji lansia diprioritaskan untuk "tanazul" ke Tanah Air
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023