Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat, kembali melakukan pengamanan aksi unjuk rasa di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, yang kali ini digelar oleh Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI).
"Kali ini kami mengerahkan 600 personel untuk melakukan pengamanan unjuk rasa," kata Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar di Indramayu, Kamis.
Baca juga: Bareskrim periksa saksi pelapor terkait kasus Al-Zaytun
Fahri meminta semua elemen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa untuk tetap tertib, dan jangan sampai ada hal yang tidak diinginkan.
Untuk itu lanjut Fahri, pihaknya sudah melakukan pemetaan di mana maksa aksi bisa melakukan orasi, karena tidak mungkin dibiarkan saja langsung berhadapan dengan penghuni Ponpes Al-Zaytun.
Ia menjelaskan dari pengalaman beberapa kali aksi unjuk rasa, maka petugas sudah menentukan jarak yang diperbolehkan untuk mereka berorasi, dan itu dipastikan sudah sesuai operasional prosedur (SOP).
"Kami sudah menentukan masa aksi tempatnya di mana, dan titik yang diperbolehkan juga masih sama seperti aksi sebelumnya," ujarnya.
Fahri mengatakan pada Kamis (6/7) masa aksi yang melakukan unjuk rasa itu merupakan Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI), di mana dari surat pemberitahuan ada sekitar 1.000 orang yang akan ikut melakukan unjuk rasa.
Ia juga mengakui sudah melakukan penyekatan di beberapa titik jalan yang menuju ke arah Ponpes Al-Zaytun, hal ini dilakukan agar tidak ada massa lain yang ikut bergabung, sehingga unjuk rasa ini berjalan kondusif.
"Penyekatan dilakukan agar aksi unjuk rasa tidak dimasuki oleh massa aksi lainnya. Kami berharap aksi unjuk rasa kali ini berjalan aman," katanya.
Baca juga: Bareskrim Polri periksa 14 saksi kasus Al Zaytun di Indramayu dan Jakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polres Indramayu amankan aksi unjuk rasa di Al-Zaytun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kali ini kami mengerahkan 600 personel untuk melakukan pengamanan unjuk rasa," kata Kapolres Indramayu AKBP Fahri Siregar di Indramayu, Kamis.
Baca juga: Bareskrim periksa saksi pelapor terkait kasus Al-Zaytun
Fahri meminta semua elemen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa untuk tetap tertib, dan jangan sampai ada hal yang tidak diinginkan.
Untuk itu lanjut Fahri, pihaknya sudah melakukan pemetaan di mana maksa aksi bisa melakukan orasi, karena tidak mungkin dibiarkan saja langsung berhadapan dengan penghuni Ponpes Al-Zaytun.
Ia menjelaskan dari pengalaman beberapa kali aksi unjuk rasa, maka petugas sudah menentukan jarak yang diperbolehkan untuk mereka berorasi, dan itu dipastikan sudah sesuai operasional prosedur (SOP).
"Kami sudah menentukan masa aksi tempatnya di mana, dan titik yang diperbolehkan juga masih sama seperti aksi sebelumnya," ujarnya.
Fahri mengatakan pada Kamis (6/7) masa aksi yang melakukan unjuk rasa itu merupakan Aliansi Santri dan Rakyat Indonesia (ASRI), di mana dari surat pemberitahuan ada sekitar 1.000 orang yang akan ikut melakukan unjuk rasa.
Ia juga mengakui sudah melakukan penyekatan di beberapa titik jalan yang menuju ke arah Ponpes Al-Zaytun, hal ini dilakukan agar tidak ada massa lain yang ikut bergabung, sehingga unjuk rasa ini berjalan kondusif.
"Penyekatan dilakukan agar aksi unjuk rasa tidak dimasuki oleh massa aksi lainnya. Kami berharap aksi unjuk rasa kali ini berjalan aman," katanya.
Baca juga: Bareskrim Polri periksa 14 saksi kasus Al Zaytun di Indramayu dan Jakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polres Indramayu amankan aksi unjuk rasa di Al-Zaytun
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023