Antarajawabarat.com,20/9 - Kepolisian Daerah atau Polda Jabar akan melakukan antisipasi kemungkinan dampak pemasaran mobil murah terhadap permasalahan kemacetan di sejumlah kota besar di wilayah itu.

"Kehadiran mobil murah dipastikan akan berdampak signifikan bagi kota-kota besar, dimana kemacetan bisa bertambah pasalnya serapan mobil itu dipastikan tinggi di setiap kota," kata Direktor Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Rusdi Hartono di Bandung, Jumat.

Menurut dia, beberapa kota di Jabar, khususnya di Kota Bandung kemungkinan dampak kehadiran mobil murah dipastikan meningkat dan menjadi permasalahan bagi jalanan di kota itu.

"Jelas penambahan ruas jalan perlu menjadi perhatian serius. Selama ini pertumbuhan mobil baru sekitar 10 persen, belum lagi pertumbuhan sepeda motor lebih tinggi lagi," kata dia.

Dirlantas Polda Jabar menyebutkan bahwa penambahan mobil baru di Kota Bandung sekitar 400 unit per bulan, sedangkan potensi pertumbuhan mobil baru pasda diluncurkannya mobil murah bisa lebih tinggi dari itu.

"Kami jelas melakukan antisipasi, animo pemesanan mobil itu katanya tinggi, dan kami antisipasi, kami harapkan satuan di daerah juga diharapkan mengantisipasinya," kata Rusdi.

Sementara itu Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil sudah menyampaikan ketidak setujuannya atas program mobil murah tersebut karena akan menimbulkan permasalahan serius bagi kemacetan di Kota Bandung.

"Saya tidak setuju dengan mobil itu, karena akan menambah kemacetan kota di Bandung. Program itu jelas akan memberatkan upaya kami yang tengah menggenjot program penggunaan kendaraan publik seperti angkot dan bus kota," kata Ridwan Kamil menambahkan.

***2***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013