Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerapkan konsep klaster dalam pengembangan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga dapat saling mendukung seperti klaster penyedia bahan, produksi dan pemasaran.

Kepala Diskoperindag Kabupaten Cianjur, Komarudin di Cianjur, Senin, mengatakan berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan jumlah produk unggulan di Cianjur sehingga terus berkembang dan dapat menembus pasar dalam dan luar negeri.

"Ini sangat penting agar pelaku UMKM di Cianjur dapat saling menunjang mulai dari penyedia bahan baku, rumah produksi dan pemasaran, tidak seperti sekarang mulai dari pengemasan sampai pengemasan dilakukan sendiri," katanya.

Konsep pembagian klaster, ungkap Komar sangat dimungkinkan karena sesuai dengan program pemerintah daerah menciptakan 10 ribu UMKM yang sudah mencapai 18 ribu UMKM terbentuk dan terdata baik secara manual maupun daring.

Untuk memudahkan pelaku UMKM dalam mendaftarkan dan memasarkan produknya, pemerintah daerah melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoU) dengan 26 kabupaten/kota di Jawa Barat serta 18 off taker atau pengumpul produk UMKM dari berbagai perusahaan.

"Senin ini kami melaksanakan kick off Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-346 tahun dibarengi dengan penandatanganan MoU dengan 26 kabupaten/kota di Jawa Barat serta 18 off taker, sehingga pasar untuk produk UMKM Cianjur semakin luas," katanya.

Kepala Bidang UMKM Diskoperindag Cianjur, Epra Haryono mengatakan seiring dengan dengan pembukaan rangkaian HJC ke-346, akan digelar Bazar Business Manjur Competition (BMC) yang diikuti sekitar 800 pelaku UMKM di Lapang Parkir Setda Cianjur.

"Kami sudah melaksanakan kurasi dan pengumuman yang akhirnya lolos 600 pelaku UMKM dalam program BMC 2023, hari ini mereka menggelar berbagai macam produknya di bazar yang digelar dalam rangka HJC," katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023