Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan seorang hajah lanjut usia (lansia) asal Sukaregang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, meninggal dunia di Mina karena sakit setelah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit.
"Hajah itu atas nama Ny. Mimih, 67 tahun, dari Sukaregang, wafat sekitar pukul 03.45 (waktu setempat)," kata Rudy Gunawan di Garut, Jumat.
Ia mengatakan seorang hajah yang meninggal dunia itu merupakan rombongan KBIH Babussalam yang berangkat 20 Juni 2023.
Bupati menyampaikan berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani, hajah itu sebelumnya sudah sakit saat awal pemberangkatan, begitu juga saat berada di Makkah.
Ia menyampaikan turut berduka cita dan mendoakan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, serta almarhum mendapatkan tempat yang terbaik karena meninggal dalam keadaan baik saat menjalankan ibadah haji.
"Saya terima laporan dari Ibu Kadinkes. Semoga almarhumah husnul khatimah, karena meninggal dalam keadaan ibadah," kata Bupati.
Bupati menyampaikan hasil laporan dari pendamping haji asal Garut bahwa hajah itu didiagnosa memiliki penyakit jantung dan diabetes.
Petugas kesehatan, kata Bupati, kemudian membawa Mimih yang dalam keadaan sakit ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
"Dengan diagnosa jantung dan diabetes, almarhumah sudah kita rujuk ke rumah sakit, tapi semalam ingin tetap pulang ke tenda Mina," katanya.
Jamaah haji dari Kabupaten Garut yang berangkat tercatat sebanyak 1.938 orang, di antaranya 250 orang masuk kategori berisiko tinggi karena sakit atau usianya sudah di atas 75 tahun.
Pemberangkatan jamaah haji asal Garut itu dibagi enam kloter, dua kloter di antaranya digabung dengan daerah lain, dan untuk pemberangkatan pertama dari Garut pada 23 Mei 2023, dan terakhir berangkat 20 Juni 2023.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seorang hajah lansia asal Garut meninggal di Mina karena sakit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Hajah itu atas nama Ny. Mimih, 67 tahun, dari Sukaregang, wafat sekitar pukul 03.45 (waktu setempat)," kata Rudy Gunawan di Garut, Jumat.
Ia mengatakan seorang hajah yang meninggal dunia itu merupakan rombongan KBIH Babussalam yang berangkat 20 Juni 2023.
Bupati menyampaikan berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani, hajah itu sebelumnya sudah sakit saat awal pemberangkatan, begitu juga saat berada di Makkah.
Ia menyampaikan turut berduka cita dan mendoakan keluarga yang ditinggal diberi kesabaran, serta almarhum mendapatkan tempat yang terbaik karena meninggal dalam keadaan baik saat menjalankan ibadah haji.
"Saya terima laporan dari Ibu Kadinkes. Semoga almarhumah husnul khatimah, karena meninggal dalam keadaan ibadah," kata Bupati.
Bupati menyampaikan hasil laporan dari pendamping haji asal Garut bahwa hajah itu didiagnosa memiliki penyakit jantung dan diabetes.
Petugas kesehatan, kata Bupati, kemudian membawa Mimih yang dalam keadaan sakit ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan medis.
"Dengan diagnosa jantung dan diabetes, almarhumah sudah kita rujuk ke rumah sakit, tapi semalam ingin tetap pulang ke tenda Mina," katanya.
Jamaah haji dari Kabupaten Garut yang berangkat tercatat sebanyak 1.938 orang, di antaranya 250 orang masuk kategori berisiko tinggi karena sakit atau usianya sudah di atas 75 tahun.
Pemberangkatan jamaah haji asal Garut itu dibagi enam kloter, dua kloter di antaranya digabung dengan daerah lain, dan untuk pemberangkatan pertama dari Garut pada 23 Mei 2023, dan terakhir berangkat 20 Juni 2023.*
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Seorang hajah lansia asal Garut meninggal di Mina karena sakit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023