Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu, Jawa Barat, memasukkan olahraga tradisional menjadi muatan lokal di sekolah dasar (SD) ataupun sekolah menengah pertama (SMP) agar bisa terus lestari dan terjaga.

"Kami memasukkan olahraga tradisional menjadi muatan lokal agar bisa terus dijaga," kata Bupati Indramayu Nina Agustina saat melepas kontingen Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VII Jabar di Indramayu, Rabu.
Baca juga: Pemkab Indramayu perbaiki irigasi pertanian agar aman dari kekeringan

Nina mengatakan dimasukkannya olahraga tradisional di muatan lokal SD dan SMP ditujukan untuk menjaga atau melestarikan agar tidak ditinggalkan oleh generasi penerus atau anak-anak.

Menurutnya olahraga tradisional seperti egrang, ketapel, sumpitan, dan lainnya perlu dijaga karena merupakan warisan dari nenek moyang.

Olahraga tradisional itu, lanjut dia, perlu diperkenalkan kembali kepada masyarakat melalui muatan lokal di sekolah dan diharapkan bisa menorehkan prestasi.
"Kami akan masukkan apakah melalui peraturan bupati atau imbauan, untuk penerapan olahraga tradisional," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Indramayu Sirojudin mengatakan masuknya olahraga tradisional sebagai muatan lokal di sekolah perlu didukung karena sudah mulai ditinggalkan oleh anak-anak, apalagi permainan di gawai sudah semakin beragam.

"Kami tentu mendukung langkah Bupati Nina agar sekolah memasukkan olahraga tradisional sebagai muatan lokal supaya tidak punah," katanya.

Baca juga: KPU Indramayu catat hanya 60 bacaleg penuhi persyaratan

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023