Karateka nomor kumite perorangan putra di bawah 84 kilogram Sandi Firmansyah menyebut penerapan taktik dan strategi menjadi kunci dirinya mampu memboyong medali emas SEA Games 2023.
"(Selisih poin) di final tipis, 1-0. Yang masuk (pukulan) kizami suki. Karena menurut saya menang satu atau menang delapan, yang penting menang. Taktik strategi ya," kata Sandi yang juga atlet Jawa Barat ini saat ditemui setelah upacara penjemputan atlet di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa malam.
Pria yang juga merupakan anggota TNI AD dengan pangkat Sersan Satu itu menceritakan perjalanannya menuju final melawan karateka Filipina Ivan Christopher Agustin.
Menurut Sandi, kemenangan-kemenangannya didapat dengan skor-skor yang tipis sehingga ia berpendapat bahwa persaingan cabang olahraga karate di Asia Tenggara cukup merata.
Menurut Sandi, kemenangan-kemenangannya didapat dengan skor-skor yang tipis sehingga ia berpendapat bahwa persaingan cabang olahraga karate di Asia Tenggara cukup merata.
Prestasi karateka asal Subang, Jabar ini merupakan pertama kalinya berhasil meraih medali emas di SEA Games setelah empat kali berpartisipasi di ajang pesta olahraga Asia Tenggara itu.
Pada keikutsertaan pertamanya di SEA Games 2017 ia mendapatkan dua medali perunggu, kemudian pada SEA Games 2019 meraih medali perunggu, dan pada SEA Games Vietnam, pria yang berdinas di Batalyon Zeni Konstruksi 14 itu merebut medali perak.
Pada keikutsertaan pertamanya di SEA Games 2017 ia mendapatkan dua medali perunggu, kemudian pada SEA Games 2019 meraih medali perunggu, dan pada SEA Games Vietnam, pria yang berdinas di Batalyon Zeni Konstruksi 14 itu merebut medali perak.
Setelah mampu menjadi juara di Asia Tenggara, Sandi pun mengincar prestasi yang lebih tinggi lagi yakni di level Asia. Untuk itu, Sandi berharap ia dan para karateka lainnya mendapat kesempatan berlatih di luar negeri untuk dapat lebih mengasah kemampuan.
"Target saya juga Asian Games, karena ini Asian Games saya kedua, target saya emas. Harapan saya sebagai atlet, jelas kita dapat 'training camp', dapat try out, minimal ke Eropa ataupun ke Amerika, ke Ukraina, atau ke Turki," ucap pria kelahiran Bandung, 24 Desember 1995.
Di tengah kesibukan menjalankan peran sebagai anggota TNI AD dan karateka nasional, Sandi mensyukuri ia mendapatkan dukungan penuh dari institusi tempatnya bekerja, yang selalu menyokong penuh dari level Panglima TNI sampai Komandan Kompi. Ia pun menyatakan mampu menyeimbangkan kehidupan sebagai anggota TNI AD serta sebagai karateka yang dituntut berprestasi.
"Untuk Indonesia, untuk NKRI. Apapun itu. Jiwa raga ini saya persembahkan," tegas bapak satu anak itu.
"Target saya juga Asian Games, karena ini Asian Games saya kedua, target saya emas. Harapan saya sebagai atlet, jelas kita dapat 'training camp', dapat try out, minimal ke Eropa ataupun ke Amerika, ke Ukraina, atau ke Turki," ucap pria kelahiran Bandung, 24 Desember 1995.
Di tengah kesibukan menjalankan peran sebagai anggota TNI AD dan karateka nasional, Sandi mensyukuri ia mendapatkan dukungan penuh dari institusi tempatnya bekerja, yang selalu menyokong penuh dari level Panglima TNI sampai Komandan Kompi. Ia pun menyatakan mampu menyeimbangkan kehidupan sebagai anggota TNI AD serta sebagai karateka yang dituntut berprestasi.
"Untuk Indonesia, untuk NKRI. Apapun itu. Jiwa raga ini saya persembahkan," tegas bapak satu anak itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sandi sebut taktik dan strategi jadi kunci menangi medali emas karate
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023