Antarajawabarat.com, 16/7- Kendaraan 'Buggy Car' model keempat rancangan siswa SMK Negeri 8 Kota Bandung dikembangkan dengan menggunakan mesin Esemka dari SMK di Solo.
"Kami sudah merakit sejak 2009 dan model kedua ini menggunakan mesin Esemka yang digunakan mobil Esemka di Soloi,” kata Rama salah anggota tim dari SMKN 8 Bandung, Selasa.
Mobil model ketiga berbasis off road tersebut bertengger di bengkel praktik milik SMKN 8 Bandung di Jalan Kiliningan Koa Bandung. Sedangkan untuk model keduanya sudah laku terjual hingga ke Medan.
"Model kedua dari buggy car sudah terjual ke Medan dengan harga 75 juta rupiah," kata Ketua Tim Pembimbing Perakitan Mobil Buggy Car Arief di SMKN 8 Bandung.
Buggy Car dinilai memiliki keunggulan khusus dibandingkan dengan mobil-mobil off road lainnya, yaitu dengan menempatkan mesin pada bagian belakang tubuh mobil.
"Keunggulan buggy car itu karena bobotnya di belakang. Mobil-mobil off road biasanya bobotnya di depan, membutuhkan 4 wheel buat naik. Jadi kalau tanjakan ekstrem buggy car bisa saja," katanya.
Ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk memproduksi satu buah mobil buggy car, tetapi tetap bergantung pada suku cadang yang tersedia.
"Proses pembuatan satu buah buggy car kalau bahannya tersedia semua, satu bulan pun jadi," kata dia.
Sedangkan dana yang terbatas untuk memproduksi menjadi kendala utama pihak sekolah untuk terus mengembangkan proyek buggy car tersebut.
Sekarang kendalanya cuma satu, dana. Sponsor dulu ada, tapi ga besar, paling cuma 50 persen dari kebutuhan,” kata Arief menambahkan.***4***
Rizki Pratama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Kami sudah merakit sejak 2009 dan model kedua ini menggunakan mesin Esemka yang digunakan mobil Esemka di Soloi,” kata Rama salah anggota tim dari SMKN 8 Bandung, Selasa.
Mobil model ketiga berbasis off road tersebut bertengger di bengkel praktik milik SMKN 8 Bandung di Jalan Kiliningan Koa Bandung. Sedangkan untuk model keduanya sudah laku terjual hingga ke Medan.
"Model kedua dari buggy car sudah terjual ke Medan dengan harga 75 juta rupiah," kata Ketua Tim Pembimbing Perakitan Mobil Buggy Car Arief di SMKN 8 Bandung.
Buggy Car dinilai memiliki keunggulan khusus dibandingkan dengan mobil-mobil off road lainnya, yaitu dengan menempatkan mesin pada bagian belakang tubuh mobil.
"Keunggulan buggy car itu karena bobotnya di belakang. Mobil-mobil off road biasanya bobotnya di depan, membutuhkan 4 wheel buat naik. Jadi kalau tanjakan ekstrem buggy car bisa saja," katanya.
Ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk memproduksi satu buah mobil buggy car, tetapi tetap bergantung pada suku cadang yang tersedia.
"Proses pembuatan satu buah buggy car kalau bahannya tersedia semua, satu bulan pun jadi," kata dia.
Sedangkan dana yang terbatas untuk memproduksi menjadi kendala utama pihak sekolah untuk terus mengembangkan proyek buggy car tersebut.
Sekarang kendalanya cuma satu, dana. Sponsor dulu ada, tapi ga besar, paling cuma 50 persen dari kebutuhan,” kata Arief menambahkan.***4***
Rizki Pratama
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013