Porsi latihan yang lebih banyak menjadi kunci bagi Helga Algida untuk berhasil meraih tiga medali sekaligus pada The 19th IKF World Kempo Championship 2023 di Portugal pada 24-30 April 2023.
Pada kompetisi internasional tersebut, atlet kempo dari Kabupaten Bandung yang sehari-harinya sebagai petugas Rumah Tahanan (Rutan) Kebonwaru Bandung itu meraih medali perunggu pada nomor Kata Perorangan Putra, medali perunggu nomor Self Defense, dan medali perak nomor Synchronic.
"Karena di rumah saya juga latihan, pengelolaan fisiknya, tekniknya, jadi kan kalau latihan di rumah itu bebas ya, nggak ada tenggat waktu, kalau setelah waktu kerja santai, saya kerja di rumah, kiat-kiatnya itu," kata Helga saat dihubungi ANTARA di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Dengan prestasi itu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat memberi apresiasi kepada Helga. Bahkan saat Helga tiba di Bandung, kantor tempat ia bekerja itu pun menggelar sambutan secara khusus di Stasiun Bandung.
Helga pun bukan merupakan orang baru di olahraga beladiri tersebut. Warga dari Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, itu mengaku mengikuti olahraga beladiri Kempo sejak tahun 2004 atau saat usianya 10 tahun, kemudian sejumlah kompetisi kempo diikutinya ketika berusia sekitar 12 tahun.
"Saya waktu SMP baru mulai ikut kompetisi, tingkat kota dan kabupaten. Baru pas SMA mulai ikut kompetisi tingkat nasional," kata dia.
Selama mengikuti kompetisi Kempo, dia mengaku selalu pulang tidak dengan tangan kosong. Karena di setiap kompetisi ia mengaku berhasil meraih medali walaupun tidak selalu emas.
Dalam setiap kompetisi yang akan dihadapi, Helga mengaku kerap memiliki porsi latihan lebih di luar jadwal latihan yang telah ditetapkan pelatih.
Contohnya pada saat Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) untuk ajang di Portugal itu, dia mengaku menambah jam latihan tersendiri setelah latihan yang dijadwalkan.
Dalam latihan tambahan tersendiri itu, Helga mengatakan dirinya memantapkan diri dengan menghafal gerakan-gerakan yang nantinya akan ditampilkan di arena.
"Jadi ada tambahan lah waktu latihannya, tambahannya itu kita sendiri yang atur," katanya.
Di samping itu, dia mengatakan kantor tempatnya bekerja yakni Rutan Bandung pun selalu mendukung dirinya untuk meraih prestasi. Dia mengaku telah menjadi pegawai di Rutan Bandung sejak tahun 2017.
Dia juga menyebut doa dari orang tua dan keluarga, serta kerabatnya pun sangat mujarab sehingga dirinya bisa sukses di setiap kompetisi yang dihadapi.
"Dukungannya Alhamdulillah, apalagi dari kantor wilayah. Kemarin ada sambutan ke saya, saya aja sampai kaget," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Pada kompetisi internasional tersebut, atlet kempo dari Kabupaten Bandung yang sehari-harinya sebagai petugas Rumah Tahanan (Rutan) Kebonwaru Bandung itu meraih medali perunggu pada nomor Kata Perorangan Putra, medali perunggu nomor Self Defense, dan medali perak nomor Synchronic.
"Karena di rumah saya juga latihan, pengelolaan fisiknya, tekniknya, jadi kan kalau latihan di rumah itu bebas ya, nggak ada tenggat waktu, kalau setelah waktu kerja santai, saya kerja di rumah, kiat-kiatnya itu," kata Helga saat dihubungi ANTARA di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Dengan prestasi itu, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat memberi apresiasi kepada Helga. Bahkan saat Helga tiba di Bandung, kantor tempat ia bekerja itu pun menggelar sambutan secara khusus di Stasiun Bandung.
Helga pun bukan merupakan orang baru di olahraga beladiri tersebut. Warga dari Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, itu mengaku mengikuti olahraga beladiri Kempo sejak tahun 2004 atau saat usianya 10 tahun, kemudian sejumlah kompetisi kempo diikutinya ketika berusia sekitar 12 tahun.
"Saya waktu SMP baru mulai ikut kompetisi, tingkat kota dan kabupaten. Baru pas SMA mulai ikut kompetisi tingkat nasional," kata dia.
Selama mengikuti kompetisi Kempo, dia mengaku selalu pulang tidak dengan tangan kosong. Karena di setiap kompetisi ia mengaku berhasil meraih medali walaupun tidak selalu emas.
Dalam setiap kompetisi yang akan dihadapi, Helga mengaku kerap memiliki porsi latihan lebih di luar jadwal latihan yang telah ditetapkan pelatih.
Contohnya pada saat Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) untuk ajang di Portugal itu, dia mengaku menambah jam latihan tersendiri setelah latihan yang dijadwalkan.
Dalam latihan tambahan tersendiri itu, Helga mengatakan dirinya memantapkan diri dengan menghafal gerakan-gerakan yang nantinya akan ditampilkan di arena.
"Jadi ada tambahan lah waktu latihannya, tambahannya itu kita sendiri yang atur," katanya.
Di samping itu, dia mengatakan kantor tempatnya bekerja yakni Rutan Bandung pun selalu mendukung dirinya untuk meraih prestasi. Dia mengaku telah menjadi pegawai di Rutan Bandung sejak tahun 2017.
Dia juga menyebut doa dari orang tua dan keluarga, serta kerabatnya pun sangat mujarab sehingga dirinya bisa sukses di setiap kompetisi yang dihadapi.
"Dukungannya Alhamdulillah, apalagi dari kantor wilayah. Kemarin ada sambutan ke saya, saya aja sampai kaget," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023