Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, memastikan tidak ada peningkatan kasus COVID-19 selama pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2023, termasuk tidak ditemukan pemudik terdeteksi COVID-19.
"Selama arus mudik dan balik tidak ada peningkatan dan kami juga tidak menemukan kasus COVID-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Sartono di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Ratusan warga Cirebon balik gratis dari Kemenhub
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan terkait dengan peningkatan kasus COVID-19.
"Jika pun ada hanya ada sekitar enam orang yang memang akan dilakukan perawatan di rumah sakit," katanya.
Setelah dilakukan pengecekan, katanya, ternyata orang tersebut memang terkonfirmasi positif COVID-19, akan tetapi gejala yang dialami juga tergolong ringan.
"Dari enam kasus COVID-19 itu memang dari orang yang berkunjung ke rumah sakit, dan setelah dilakukan pemeriksaan karena mengalami tanda-tanda maka kami lakukan tes dan hasilnya positif," tuturnya.
Pada pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2023, Dinkes Kabupaten Cirebon tidak menyediakan pelacakan terkait COVID-19, bahkan saat mendirikan posko kesehatan, rata-rata pemudik hanya kelelahan dan kurang cairan.
Untuk gejala COVID-19, lanjut Sartono, petugas tidak menemukan sehingga selama pelaksanaan arus mudik dan balik kebanyakan menangani warga yang mengalami dehidrasi.
"Untuk arus mudik dan balik kita tidak melakukan pelacakan COVID-19, tapi memang yang kami temukan itu rerata kelelahan dan kehabisan cairan karena perjalanan, terutama para pengguna sepeda motor," ujarnya.
Baca juga: Polisi: Jalur Arteri Cirebon lancar setelah penghentian satu arah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Selama arus mudik dan balik tidak ada peningkatan dan kami juga tidak menemukan kasus COVID-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Sartono di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Ratusan warga Cirebon balik gratis dari Kemenhub
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan terkait dengan peningkatan kasus COVID-19.
"Jika pun ada hanya ada sekitar enam orang yang memang akan dilakukan perawatan di rumah sakit," katanya.
Setelah dilakukan pengecekan, katanya, ternyata orang tersebut memang terkonfirmasi positif COVID-19, akan tetapi gejala yang dialami juga tergolong ringan.
"Dari enam kasus COVID-19 itu memang dari orang yang berkunjung ke rumah sakit, dan setelah dilakukan pemeriksaan karena mengalami tanda-tanda maka kami lakukan tes dan hasilnya positif," tuturnya.
Pada pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2023, Dinkes Kabupaten Cirebon tidak menyediakan pelacakan terkait COVID-19, bahkan saat mendirikan posko kesehatan, rata-rata pemudik hanya kelelahan dan kurang cairan.
Untuk gejala COVID-19, lanjut Sartono, petugas tidak menemukan sehingga selama pelaksanaan arus mudik dan balik kebanyakan menangani warga yang mengalami dehidrasi.
"Untuk arus mudik dan balik kita tidak melakukan pelacakan COVID-19, tapi memang yang kami temukan itu rerata kelelahan dan kehabisan cairan karena perjalanan, terutama para pengguna sepeda motor," ujarnya.
Baca juga: Polisi: Jalur Arteri Cirebon lancar setelah penghentian satu arah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023