Antarajawabarat.com,5/7 - Petani Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai mengembangkan benih padi Sarinah unggulan daerah untuk memenuhi permintaan petani di sejumlah provinsi di Indonesia.

"Kami sedang berupaya mengembangkan produksi benih padi Sarinah bekerja sama dengan Badan Pengkajian Benih untuk bisa memenuhi permintaan," kata Ketua Ikatan Penangkar Pedagang Benih Padi Kabupaten Garut Sutarman di Garut, Jumat.

Ia mengatakan, penangkaran benih padi Sarinah sudah ditekuni sejak 2007 yang sebagian besar produksinya untuk memasok Garut dan sejumlah daerah Kota/Kabupaten di Jawa Barat.

Sementara permintaan benih unggulan Garut itu, kata Sutarman, cukup banyak dari sejumlah petani asal Provinsi Jambi, Sulawesi Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Kamia baru mampu memenuhi permintaan petani dari Jambi sebanyak 50 ton setiap musim tanam, yang lainnya belum bisa dipasok, mudah-mudahan kedepan bisa terpenuhi," katanya.

Ia menyebutkan, permintaan Garut mencapai 173 ton dan daerah lainnya di Jawa Barat diantaranya Bandung, Tasikmalaya dan Sumedang mencapai seratusan ton benih setiap musim tanam.

"Permintaan benih Sarinah totalnya lebih dari 500 ton, sedangkan produksi kita hanya mampu mencapai 300 sampai 400 ton benih," katanya.

Upaya mengembangkan benih padi Sarinah itu, kata Sutarman, salah setunya dengan memperluas areal penangkaran benih yang selama ini Garut baru memiliki luas penangkaran 450 hektar.

Selain itu, lanjut Sutarman, penambahan modal pengembangan benih yang diharapkan ada bantuan modal usaha penangkaran benih dari pemerintah daerah.

"Masalah modal yang sangat kami butuhkan, sementara pinjam ke Bank belum berani, soalnya bunganya besar," katanya.

Sementara itu padi Sarinah merupakan tanaman dataran tinggi 500 sampai 1.100 Dari Permukaan Laut (DPL) dengan memiliki keunggulan rasa lebih enak serta nilai jual beras dipasaran cukup tinggi Rp8.300 per kg.***3***

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013