"Bukan hanya ambulans mobil saja, tapi juga sepeda motor. Bisa pakai dulu sepeda motor dinas yang dipakai staf dan dipasang sirene," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu usai melepas Tim Pemantauan Mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin.
Maxi mengatakan pemerintah pusat telah melakukan pengadaan logistik, termasuk kotak berisi obat-obatan, yang bisa dipasang di sepeda motor petugas.
"Ambulans sepeda motor ini penting, karena beberapa tahun lalu banyak pemudik dehidrasi saat terjadi kemacetan di tol," katanya.
Dalam peninjauan persiapan mudik di jalur Banten, Maxi mendapat laporan bahwa dinas kesehatan setempat berhasil menyelamatkan sekitar 60 pemudik dengan permasalahan kesehatan, terjebak di jalur macet.
"Saya lihat di Banten sempat 60 orang terselamatkan melalui pertolongan ambulans sepeda motor," katanya.
Bagi Dinkes yang belum memiliki barang inventaris sepeda motor, kata Maxi, pihak kepolisian telah menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi pinjam pakai.
"Bisa kerja sama dengan polisi, samping motornya bisa dipasang boks logistik obat-obatan. Sepeda motor penting untuk disiapkan di posko agar mobilitas lebih cepat," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan bahwa semua fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit telah dipersiapkan untuk mengawal kegiatan mudik tahun 2023 berjalan dengan sehat dan aman.
“Pastinya fasilitas pelayanan kesehatan ya, seperti biasa kalau mudik kita siapkan baik rumah sakit maupun puskesmas di jalur-jalur mudik itu kalau bukan terkait COVID-19 ya,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat ditemui ANTARA di Jakarta, Kamis.
Nadia menuturkan layanan kesehatan yang disiapkan itu di luar penyakit COVID-19, misalnya seperti masyarakat mengalami pusing atau membutuhkan pemeriksaan tekanan darah tinggi (hipertensi). Dimana layanan akan terintegrasi dengan Kementerian Perhubungan sampai TNI/Polri.
Namun layanan untuk penanganan kasus COVID-19 tetap disiagakan. Misalnya seperti memastikan ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 beserta perawatan yang akan diberikan yakni pemeriksaan PCR, reagen (pereaksi kimia) hingga ketersediaan obat.
“Itu kita siapkan tadi ventilator, kemudian kita siapkan oksigen. Kalau sekarang saya tidak terlalu khawatir ya karena oksigen sudah cukup banyak di berbagai rumah sakit ya, tetapi tetap kita pastikan hal tersebut,” katanya.
Nadia mengatakan hal lain yang juga diantisipasi adalah terkait edukasi masyarakat untuk tetap melengkapi dosis vaksin COVID-19. Sebab meski pandemi telah terkendali, masyarakat masih akan terus hidup berdampingan dengan virus.
Walaupun booster kedua tidak dijadikan sebagai kewajiban atau syarat perjalanan mudik 2023, pemerintah tetap meminta masyarakat untuk segera mendapatkan booster agar kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid yang mengikuti mudik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes minta motor staf dinkes jadi ambulans darurat di jalur mudik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023