Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, melakukan gerakan pasar murah setiap pekan untuk menekan laju inflasi, dan dinilai berhasil.

"Kami setiap minggu menggelar gerakan pasar murah dan ini efektif untuk menekan laju inflasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon,  Agus Mulyadi di Cirebon, Kamis.

Menurutnya inflasi di Kota Cirebon pada  2023 awal mencapai 1,17 persen, dikarenakan kenaikan tarif air minum PDAM.

Kemudian pada Februari 2023 lanjut Agus, laju inflasi di Kota Cirebon mengalami penurunan yaitu di angka 0,36 persen, dan itu salah satunya dengan terus digencarkan gerakan pasar murah.

Pemkot Cirebon sudah menjadwalkan gerakan pasar murah setiap pekan yang menyediakan sejumlah kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau.

"Kami jual bahan pokok di gerakan pasar murah itu tentu di bawah harga pasar, sehingga masyarakat dapat mendapatkan dengan harga lebih murah," tuturnya.

Agus menambahkan ketika gerakan pasar murah hanya dilakukan sekali saja, ketika terjadi kenaikan harga komoditas pangan, tentu kurang berdampak signifikan.

Akan tetapi kata Agus, dengan gerakan pasar murah setiap pekan,  akan berdampak dan dapat menekan laju inflasi.
"Memang kuncinya terus menerus melakukan gerakan pasar murah, sehingga kami sudah menyusun jadwalnya, agar bisa merata ke sejumlah daerah di Kota Cirebon," katanya.

Agus mengatakan pada bulan Ramadhan 1444 Hijriah, pihaknya juga menggandeng para ulama dan penceramah, agar bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bijak dalam belanja.

Karena kata Agus, dengan bijak belanja pada bulan Ramadhan,  laju inflasi di Kota Cirebon, bisa dikendalikan, sehingga angkanya tidak terus meningkat.

"Kami juga menggandeng para tokoh ulama dan penceramah agar bisa menyampaikan kepada masyarakat terkait bijak dalam berbelanja," katanya.


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023