Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri pemutaran perdana Film Buya Hamka besutan Sutradara Fajar Bustomi di Studio II Epicentrum XXI, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa.
Saat memberikan keterangan pers usai menyaksikan film tersebut, Wapres mengungkapkan Buya Hamka adalah seorang tokoh ulama yang patut untuk diteladani dan memiliki keahlian lengkap.
Dalam keterangan persnya Wapres juga mengungkapkan pembuatan Film Buya Hamka ini saat dirinya masih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Pembicaraan-pembicaraan tentang pembuatan film ini, ketika itu saya (masih) menjadi Ketua Umum MUI dan sering berdiskusi tentang rencana pembuatan film ini tahun 2015,” kenangnya.
Wapres mengimbau kepada masyarakat, khususnya bagi generasi muda untuk menonton Film Buya Hamka yang menurutnya sangat menarik dan inspiratif.
“Nontonlah, bagaimana seorang Hamka sejak muda berjuang untuk agama, bangsa dan negara,” imbuhnya.
Produser Film Buya Hamka yakni Chand Parwez Servia dalam paparannya menyebutkan bahwa dirinya sangat mengagumi sosok Buya Hamka sebagai seorang kiai dan sastrawan nasionalis. Sehingga, ketika ditawari membuat film Buya Hamka, ia tidak berpikir panjang untuk menerimanya.
“Saya ingin cerita sedikit, jadi pada tahun 2014 Ketua MUI-nya masih Bang Din Syamsuddin, saya ditawarkan apakah berminat untuk membuat Film Buya Hamka. Singkat kata, tahun 2014 kami (langsung) memulai proses pembuatan filmnya,” terangnya.
Menurut Parwez, proses pembuatan Film Buya Hamka sangat panjang, karena selain ingin menyajikan film yang sempurna juga terhalang pandemi COVID-19.
“Kita menyadari bahwa kisah ini harus disajikan dengan sempurna,” ujarnya.
Parwez menyampaikan agar alur filnnya tuntas, maka Film Buya Hamka akan dibuat dalam 3 bagian dan di mana film yang pemutaran perdananya dihadiri Wapres merupakan bagian yang pertama.
Ia berharap Film Buya Hamka, akan banyak bermanfaat dan memiliki pesan dakwah yang sangat kuat untuk disampaikan.
Sebagai informasi, Film Buya Hamka merupakan film biografi yang diangkat dari kisah nyata seorang tokoh ulama sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka).
Dalam film ini, aktor Vino G. Bastian memerankan tokoh utama sebagai Buya Hamka, serta didukung oleh beberapa aktris dan aktor ternama lainnya, seperti Laudia Chyntia Bella, Donny Damara, Anjasmara, Ayu Laksmi, dan Dessy Ratnasari.
Film Buya Hamka bagian pertama bercerita tentang fase kehidupan Buya Hamka setelah menikah. Film ini secara tajam menyoroti bagaimana Buya Hamka, sebagai Ulama Muhammadiyah, menyampaikan dakwah secara santun namun dengan karakter yang tegas dan kuat.
Dikisahkan pula, bahwa selain menjadi seorang ulama dan tokoh pemikir terkemuka, Buya Hamka juga aktif sebagai sastrawan yang produktif.
Adapun karya sastranya yang terkenal diantaranya Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk dan Di Bawah Naungan Ka’bah, sedangkan beberapa buku dakwah yang ditulisnya seperti tafsir Al Azhar, Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup.
Selain itu, dalam film ini jelas tergambar bahwa Buya Hamka juga merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang gigih melawan penjajah Belanda dan Jepang, khususnya melalui pidato pengobar semangat perjuangan dan tulisan-tulisannya.
Film produksi hasil kerjasama Starvision dan Falcon Pictures dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini rencananya akan tayang untuk umum pada 20 April 2023 mendatang berbarengan dengan perayaan Idul Fitri 1444 H.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres hadiri pemutaran perdana Film Buya Hamka karya Fajar Bustomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Saat memberikan keterangan pers usai menyaksikan film tersebut, Wapres mengungkapkan Buya Hamka adalah seorang tokoh ulama yang patut untuk diteladani dan memiliki keahlian lengkap.
Dalam keterangan persnya Wapres juga mengungkapkan pembuatan Film Buya Hamka ini saat dirinya masih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Pembicaraan-pembicaraan tentang pembuatan film ini, ketika itu saya (masih) menjadi Ketua Umum MUI dan sering berdiskusi tentang rencana pembuatan film ini tahun 2015,” kenangnya.
Wapres mengimbau kepada masyarakat, khususnya bagi generasi muda untuk menonton Film Buya Hamka yang menurutnya sangat menarik dan inspiratif.
“Nontonlah, bagaimana seorang Hamka sejak muda berjuang untuk agama, bangsa dan negara,” imbuhnya.
Produser Film Buya Hamka yakni Chand Parwez Servia dalam paparannya menyebutkan bahwa dirinya sangat mengagumi sosok Buya Hamka sebagai seorang kiai dan sastrawan nasionalis. Sehingga, ketika ditawari membuat film Buya Hamka, ia tidak berpikir panjang untuk menerimanya.
“Saya ingin cerita sedikit, jadi pada tahun 2014 Ketua MUI-nya masih Bang Din Syamsuddin, saya ditawarkan apakah berminat untuk membuat Film Buya Hamka. Singkat kata, tahun 2014 kami (langsung) memulai proses pembuatan filmnya,” terangnya.
Menurut Parwez, proses pembuatan Film Buya Hamka sangat panjang, karena selain ingin menyajikan film yang sempurna juga terhalang pandemi COVID-19.
“Kita menyadari bahwa kisah ini harus disajikan dengan sempurna,” ujarnya.
Parwez menyampaikan agar alur filnnya tuntas, maka Film Buya Hamka akan dibuat dalam 3 bagian dan di mana film yang pemutaran perdananya dihadiri Wapres merupakan bagian yang pertama.
Ia berharap Film Buya Hamka, akan banyak bermanfaat dan memiliki pesan dakwah yang sangat kuat untuk disampaikan.
Sebagai informasi, Film Buya Hamka merupakan film biografi yang diangkat dari kisah nyata seorang tokoh ulama sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia bernama Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka).
Dalam film ini, aktor Vino G. Bastian memerankan tokoh utama sebagai Buya Hamka, serta didukung oleh beberapa aktris dan aktor ternama lainnya, seperti Laudia Chyntia Bella, Donny Damara, Anjasmara, Ayu Laksmi, dan Dessy Ratnasari.
Film Buya Hamka bagian pertama bercerita tentang fase kehidupan Buya Hamka setelah menikah. Film ini secara tajam menyoroti bagaimana Buya Hamka, sebagai Ulama Muhammadiyah, menyampaikan dakwah secara santun namun dengan karakter yang tegas dan kuat.
Dikisahkan pula, bahwa selain menjadi seorang ulama dan tokoh pemikir terkemuka, Buya Hamka juga aktif sebagai sastrawan yang produktif.
Adapun karya sastranya yang terkenal diantaranya Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk dan Di Bawah Naungan Ka’bah, sedangkan beberapa buku dakwah yang ditulisnya seperti tafsir Al Azhar, Tasawuf Modern, dan Falsafah Hidup.
Selain itu, dalam film ini jelas tergambar bahwa Buya Hamka juga merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang gigih melawan penjajah Belanda dan Jepang, khususnya melalui pidato pengobar semangat perjuangan dan tulisan-tulisannya.
Film produksi hasil kerjasama Starvision dan Falcon Pictures dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini rencananya akan tayang untuk umum pada 20 April 2023 mendatang berbarengan dengan perayaan Idul Fitri 1444 H.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres hadiri pemutaran perdana Film Buya Hamka karya Fajar Bustomi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023