Antarajawabarat.com, 23/5 - Wakil Rektor ITB Bidang Riset dan Inovasi Prof Dr Wawan Gunawan Abdul Kadir menyatakan ITB akan membuka program Strata 2 (S2) untuk konsentrasi di bidang ilmu "cyber security" yang akan dimulai pada September 2013.

"Salah satu hal yang melatarbelakangi adanya program studi ini karena untuk menjawab kebutuhan keamanan di dunia digital atau teknologi komunikasi dan informasi di tengah makin maraknya serangan 'hacker' pada situs-situs pemerintah, swasta maupun personal," kata Wawan Gunawan Abdul Kadir, di Bandung, Kamis.

Ia menjelaskan, untuk angkatan pertamanya program S2 ini akan berada di bawah naungan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.

Akan tetapi, kata dia, angkatan pertama ini belum dibuka untuk umum, tetapi khusus bagi alumni STEI yang mengikuti program "fast track" di prodi yang punya latar belakang informatika.

"Tapi ke depan, program pertama di Indonesia ini akan dibuka untuk umum, termasuk untuk mewadahi para 'hacker'," kata Wawan.

Menurut dia, selama ini STEI ITB memang berkonsentrasi di bidang keamanan ICT. Faktor keamanan ICT ini menjadi poin penting yang harus selalu terjaga dari ancaman pembobolan oleh hacker, virus komputer dan lain-lain.

"Sebagai contohnya dari situs Presiden RI hingga situs PVMBG Badan Geologi menjadi sasaran hacker. Karena itulah STEI ITB membuka program S2 yang berkonsentrasi di bidang anti-hacker itu," katanya.

Dikatakannya, dalam pembukaan program tersebut ITB mendapat bantuan dari Korea Selatan yang kini tengah konsentrasi mengatasi serangan para peretas dunia maya.

"Kami mendapat bantuan dana yang totalnya mencapai 5 sampai 6 juta USD dari Korea Selatan. Dana ini untuk membangun Center Sekuriti IT di Kampus ITB Jatinangor, Sumedang, yang terdiri dari kampus, labolatorium, dan fasilitas lainnya yang terkait dengan keamanan TI," katanya.

Ia menambahkan, ITB juga membuka kerja sama dengan Lembaga Sandi Negara dan Kementerian Kominikasi dan Informatika.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013