Antarajawabarat.com,20/5 - Ratusan warga Bandung yang dimotori kelompok budayawan dan seniman melakukan ruwatan di kawasan Babakan Siliwangi Kota Bandung, Senin, untuk menolak komersialisasi kawasan itu.
Ruwatan digelar di atas alas tikar yang digelar oleh pria-pria berpakaian hitam-hitam, baju dan celana pangsi. Sebuah wadah berisi bunga-bungaan, arang, beras, padi dan lainnya dibawa sebagai bagian dari prosesi ruwatan itu.
Budayawan dan seniman yang hadir di acara itu antara lain Tisna Sanjaya, Acil Bimbo, Fiki Satari, Aat Suratin, Robby Sundawani serta beberapa tokoh lainnya.
"Kegiatan ini bukan tanpa makna, namun untuk menolak komersialisasi kawasan Babakan Siliwangi, paru-paru kota dan kawasan sumber mata air di Bandung yang harus dipertahankan keberadaannya. Mempertahankan Babakan Siliwangi harga mati," kata Tisna Sanjaya.
Kegiatan itu merupakan bagian dari perlawanan Warga Bandung menolak pembangunan restoran oleh PT EGI di kawasan bekas rumah makan Babakan Siliwangi yang telah lama tidak beroperasi itu.
Pada kesempatan itu, massa juga akan mencabut seng-seng yang dipasang oleh PT EGI di kawasan itu untuk selanjutnya akan diangkut dengan menggunakan pick up ke Balai Kota Bandung, sebagai bentuk penolakan rencana pengembangan kawasan itu.
Selain ruwatan, kegiatan itu juga diwarnai dengan orasi yang dilakukan oleh perwakilan massa dan tokoh masyarakat yang hadir di kawasan itu. ***4***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
Ruwatan digelar di atas alas tikar yang digelar oleh pria-pria berpakaian hitam-hitam, baju dan celana pangsi. Sebuah wadah berisi bunga-bungaan, arang, beras, padi dan lainnya dibawa sebagai bagian dari prosesi ruwatan itu.
Budayawan dan seniman yang hadir di acara itu antara lain Tisna Sanjaya, Acil Bimbo, Fiki Satari, Aat Suratin, Robby Sundawani serta beberapa tokoh lainnya.
"Kegiatan ini bukan tanpa makna, namun untuk menolak komersialisasi kawasan Babakan Siliwangi, paru-paru kota dan kawasan sumber mata air di Bandung yang harus dipertahankan keberadaannya. Mempertahankan Babakan Siliwangi harga mati," kata Tisna Sanjaya.
Kegiatan itu merupakan bagian dari perlawanan Warga Bandung menolak pembangunan restoran oleh PT EGI di kawasan bekas rumah makan Babakan Siliwangi yang telah lama tidak beroperasi itu.
Pada kesempatan itu, massa juga akan mencabut seng-seng yang dipasang oleh PT EGI di kawasan itu untuk selanjutnya akan diangkut dengan menggunakan pick up ke Balai Kota Bandung, sebagai bentuk penolakan rencana pengembangan kawasan itu.
Selain ruwatan, kegiatan itu juga diwarnai dengan orasi yang dilakukan oleh perwakilan massa dan tokoh masyarakat yang hadir di kawasan itu. ***4***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013