Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menargetkan setiap tahunnya satu orang dari masing-masing kecamatan bisa mendapatkan kesempatan bekerja ke Jepang melalui program Gerakan Tenaga Kerja Berkarya (Gentra Karya) yang sudah dicanangkan pemerintah daerah.
"Jadi rencana tahun ini Pak Bupati akan memberangkatkan dari setiap kecamatan itu, ibu bapak, setiap kecamatan satu orang untuk bekerja di Jepang melalui Gentra Karya," kata Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Teti Sarifeni melalui siaran pers di Garut, Selasa.
Baca juga: Disparbud Garut ajak masyarakat promosikan pariwisata lewat medsos
Ia menuturkan Pemkab Garut saat ini memiliki program magang bekerja di Jepang yang terbuka bagi semua masyarakat setempat dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
Program Gentra Karya untuk magang di Jepang itu, kata dia, diharapkan bisa mengakomodasi masyarakat di 42 kecamatan sebanyak satu orang untuk satu kecamatan.
"Disnakertrans sebagai dinas teknis agar pemagangan ini dapat memberikan kesempatan lebih besar kepada 42 orang dari seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Garut," katanya.
Ia menyampaikan Pemkab Garut berupaya masyarakat yang berangkat ke Jepang statusnya tidak lagi magang, melainkan menjadi pekerja dengan keahlian khusus.
"Pemerintah Kabupaten Garut akan berusaha agar para peserta yang mengikuti program ini, statusnya bukan lagi sebagai pemagangan, akan tetapi langsung bekerja atau spesial 'skill worker' secara G to G, jadi antara Pemerintah Garut dengan Pemerintah Jepang," katanya.
Ia menyampaikan tahun 2022 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Garut mencapai 1.330.353 orang, sementara angka pengangguran berjumlah 101.135 orang atau mencapai 7,6 persen.
"Meskipun angka pengangguran berada di bawah 10 persen, akan tetapi hal itu membutuhkan upaya yang keras untuk menciptakan lapangan kerja yang memadai, guna memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh angkatan kerja," kata Teti.
Baca juga: Pemkab Garut bangun sinergitas SKPD untuk majukan pariwisata
Ia menyampaikan Pemkab Garut mengapresiasi adanya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) So Bitode Wira Indonesia yang ikut mengatasi masalah mengenai sulit dan terbatasnya lapangan kerja bagi masyarakat saat ini.
Ia berharap adanya pelatihan keahlian, kemudian penguasaan bahasa asing itu bisa mendapatkan peluang besar bekerja di luar negeri, khususnya Jepang.
"Dalam menguasai keterampilan atau keahlian tertentu menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri, khususnya negara Jepang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Jadi rencana tahun ini Pak Bupati akan memberangkatkan dari setiap kecamatan itu, ibu bapak, setiap kecamatan satu orang untuk bekerja di Jepang melalui Gentra Karya," kata Asisten Daerah (Asda) Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Garut, Teti Sarifeni melalui siaran pers di Garut, Selasa.
Baca juga: Disparbud Garut ajak masyarakat promosikan pariwisata lewat medsos
Ia menuturkan Pemkab Garut saat ini memiliki program magang bekerja di Jepang yang terbuka bagi semua masyarakat setempat dalam rangka mengurangi angka pengangguran.
Program Gentra Karya untuk magang di Jepang itu, kata dia, diharapkan bisa mengakomodasi masyarakat di 42 kecamatan sebanyak satu orang untuk satu kecamatan.
"Disnakertrans sebagai dinas teknis agar pemagangan ini dapat memberikan kesempatan lebih besar kepada 42 orang dari seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Garut," katanya.
Ia menyampaikan Pemkab Garut berupaya masyarakat yang berangkat ke Jepang statusnya tidak lagi magang, melainkan menjadi pekerja dengan keahlian khusus.
"Pemerintah Kabupaten Garut akan berusaha agar para peserta yang mengikuti program ini, statusnya bukan lagi sebagai pemagangan, akan tetapi langsung bekerja atau spesial 'skill worker' secara G to G, jadi antara Pemerintah Garut dengan Pemerintah Jepang," katanya.
Ia menyampaikan tahun 2022 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Garut mencapai 1.330.353 orang, sementara angka pengangguran berjumlah 101.135 orang atau mencapai 7,6 persen.
"Meskipun angka pengangguran berada di bawah 10 persen, akan tetapi hal itu membutuhkan upaya yang keras untuk menciptakan lapangan kerja yang memadai, guna memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh angkatan kerja," kata Teti.
Baca juga: Pemkab Garut bangun sinergitas SKPD untuk majukan pariwisata
Ia menyampaikan Pemkab Garut mengapresiasi adanya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) So Bitode Wira Indonesia yang ikut mengatasi masalah mengenai sulit dan terbatasnya lapangan kerja bagi masyarakat saat ini.
Ia berharap adanya pelatihan keahlian, kemudian penguasaan bahasa asing itu bisa mendapatkan peluang besar bekerja di luar negeri, khususnya Jepang.
"Dalam menguasai keterampilan atau keahlian tertentu menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri, khususnya negara Jepang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023