Antarajawabarat.com, 27/4 - Manajer Umum maskapai Garuda Indonesia Cabang Shanghai Sentot Mujiono mengatakan tingkat isian Garuda Indonesia rute Jakarta-Shanghai mengalami penurunan menyusul merebaknya flu burung di Shanghai dan beberapa kota lain di China.

"Ada penurunan, tetapi tidak signifikan, hanya individual pax dari Jakarta, " katanya, kepada ANTARA di Beijing, Sabtu.

Sentot Mujiono mengemukakan tingkat isian Garuda Jakarta-Shanghai selama periode Januari hingga April tercatat 80 persen, sedangkan Mei diperkirakan turun menjadi sekitar 78 persen.

"Jadi tetap ada kenaikan tingkat isian di periode mendatang," ujarnya.

Apalagi, lanjut Sentot, Pemerintah China sangat cepat penanganannya sehingga dapat segera ditangani jalur penyebaran virus tersebut.

Garuda Indonesia melayani jalur Jakarta-Shanghai setiap hari menggunakan Airbus 330-200 kapasitas 222 tempat duduk.

"Dari tingkat isian sekitar 80 persen itu, 60 persen diantaranya merupakan penumpang yang berasal dari Shanghai / China," katanya.

Salah satu pasar yang menjual unggas di Shanghai diduga menjadi "sarang" penyebar flu burung H7N9 di China, demikian menurut penelitian terbaru.
Dalam penelitian tersebut, para ahli mengumpulkan 970 sampel dari berbagai pasar dan peternakan unggas di Shanghai dan Provinsi Anhui di bagian timur China. Sampel tersebut di antaranya adalah air minum dan tanah dari area setempat dan bagian unggas itu sendiri.
Sebanyak 20 sampel positif terinfeksi virus flu burung H79, semuanya berasal dari pasar unggas di Shanghai. Sebanyak 10 persen sampel berasal dari ayam, tiga dari burung dara, dan tujuh dari lingkungan sekitar.

Sampai saat ini, tercatat 108 korban virus flu burung H7N9 di China dan 22 diantaranya meninggal dunia. Hingga kini belum ada bukti kalau virus H7N9 bisa menular ke sesama manusia.

Antara

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013