Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Setiawan Wangsaatmaja pada Senin menjenguk Muhammad Kafka, bocah yang pada Sabtu (4/2) terjatuh dari lantai dua Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.
"Kondisinya terus membaik, dan responsnya juga sudah bagus," katanya setelah menjenguk Kafka di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung di Kota Bandung.
"Jadi, ketika ditanya oleh orang tuanya, dan saya juga menanyakan, sudah ada respons dengan baik. Menggembirakan progresnya," kata dia.
Kafka mengalami benturan pada bagian kepala karena jatuh. Dokter melakukan pemeriksaan dan memantau kondisi anak itu selama menjalani perawatan.
"Dokter spesialis anak, dr. Amelia, mengatakan bahwa kondisinya cukup baik," kata Setiawan.
"Terkait pemulihan, tergantung hasil observasi, tapi mudah-mudahan karena ini masih anak-anak pemulihannya akan lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa," kata dia.
Setiawan sudah meminta manajemen dan petugas Masjid Raya Al Jabbar untuk mengecek area-area masjid yang dapat membahayakan anak.
"Tadi pagi setelah apel kami sudah minta ke pihak manajemen Al Jabbar, yang pertama untuk mengecek kembali daerah-daerah mana saja yang membahayakan, dan apabila bisa ditutup, tidak perlu dilewati, apalagi dengan model anak-anak seperti ini bisa ditutup saja," katanya.
Ia mengatakan bahwa kamera pengawas yang ada di lingkungan masjid sebagian akan diarahkan ke area-area rawan yang membutuhkan pengawasan lebih.
Di samping itu, Setiawan mengimbau warga untuk menjaga dan mengawasi anak-anak mereka saat mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar.
"Mohon diawasi, jangan dilepas, karena ini juga kejadiannya lepas dari pengawasan orang tuanya sehingga anak-anak ini lari dan jatuh, karena tidak terpantau oleh orang tuanya," katanya.
"Jadi, sekali lagi, boleh bawa anak-anak, tapi dijaga dengan ekstra karena Al Jabbar ini luas," ia menambahkan.
Setiawan mengatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan bantuan biaya untuk pengobatan Kafka.
"Sepanjang BAZNAS bisa membantu, kami pun akan menginstruksikan BAZNAS untuk membantu. Di samping lembaga lain nanti juga memberikan bantuan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kondisinya terus membaik, dan responsnya juga sudah bagus," katanya setelah menjenguk Kafka di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung di Kota Bandung.
"Jadi, ketika ditanya oleh orang tuanya, dan saya juga menanyakan, sudah ada respons dengan baik. Menggembirakan progresnya," kata dia.
Kafka mengalami benturan pada bagian kepala karena jatuh. Dokter melakukan pemeriksaan dan memantau kondisi anak itu selama menjalani perawatan.
"Dokter spesialis anak, dr. Amelia, mengatakan bahwa kondisinya cukup baik," kata Setiawan.
"Terkait pemulihan, tergantung hasil observasi, tapi mudah-mudahan karena ini masih anak-anak pemulihannya akan lebih cepat dibandingkan dengan orang dewasa," kata dia.
Setiawan sudah meminta manajemen dan petugas Masjid Raya Al Jabbar untuk mengecek area-area masjid yang dapat membahayakan anak.
"Tadi pagi setelah apel kami sudah minta ke pihak manajemen Al Jabbar, yang pertama untuk mengecek kembali daerah-daerah mana saja yang membahayakan, dan apabila bisa ditutup, tidak perlu dilewati, apalagi dengan model anak-anak seperti ini bisa ditutup saja," katanya.
Ia mengatakan bahwa kamera pengawas yang ada di lingkungan masjid sebagian akan diarahkan ke area-area rawan yang membutuhkan pengawasan lebih.
Di samping itu, Setiawan mengimbau warga untuk menjaga dan mengawasi anak-anak mereka saat mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar.
"Mohon diawasi, jangan dilepas, karena ini juga kejadiannya lepas dari pengawasan orang tuanya sehingga anak-anak ini lari dan jatuh, karena tidak terpantau oleh orang tuanya," katanya.
"Jadi, sekali lagi, boleh bawa anak-anak, tapi dijaga dengan ekstra karena Al Jabbar ini luas," ia menambahkan.
Setiawan mengatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan bantuan biaya untuk pengobatan Kafka.
"Sepanjang BAZNAS bisa membantu, kami pun akan menginstruksikan BAZNAS untuk membantu. Di samping lembaga lain nanti juga memberikan bantuan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023