Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat menggelar kegiatan Direct Promotion ke Surabaya dan Malang untuk menarik minat wisatawan lokal berwisata ke daerah tersebut.
"Direct Promotion merupakan salah satu program mandiri dari PHRI Jabar Bidang Restoran dan Pemasaran dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat," kata Ketua Bidang Restoran dan Pemasaran PHRI Jabar, Derry Septiadi di Surabaya, Selasa.Derry menjelaskan, sebelum adanya Pandemi COVID-19, program Direct Promotion dilaksanakan dengan menggandeng Dinas Pariwisata. Namun saat pandemi melanda, program tersebut dihentikan.
"Pada tahun 2022-2023 dana promosi dikurangi, akhirnya kami membuat program dengan usaha mandiri yakni PHRI saja," kata dia.Surabaya merupakan kota kedua yang menjadi tempat digelarnya Direct Promotion. Sebelumnya PHRI Jabar telah melaksanakan kegiatan serupa di Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 5-9 Desember 2022.
"Program ini menyasar enam kota di Indonesia, yakni Palembang, Yogyakarta, Padang, Makassar, Pekanbaru, dan Pontianak. Program ini juga menyasar Malaysia, karena sebelum pandemi, wisatawan dari Malaysia dan Singapura cukup banyak berkunjung ke Bandung," ujarnya.Derry memaparkan wisatawan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah cukup banyak yang berkunjung ke Jabar. "Wisatawan dari Jatim dan Jateng cukup banyak selain Jakarta, angkanya mencapai 60 persen," ujarnya.
Menurut dia, banyaknya wisatawan dari daerah tersebut karena terbantu dengan adanya jalan tol. Meski begitu, PHRI Jabar berharap penerbangan dari Bandung ke Surabaya secara langsung segera dibuka."Ini saja kami kalau mau ke Surabaya harus transit dulu ke Jakarta. Kami berharap penerbangan langsung segera dibuka karena PPKM sudah dicabut juga," kata dia.
Selain itu, PHRI Jabar juga berharap adanya penerbangan langsung dari Bandung ke Malaysia atau Singapura, mengingat cukup banyak wisatawan yang berasal dari dua negara tersebut."Oleh karena itu, kami akan ke Malaysia untuk mempromosikan pariwisata di Jabar. Sebab di Jabar utamanya di Bandung Raya muncul banyak destinasi wisata baru," ujar Derry.
PHRI Garut
Sementara itu Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebutkan tingkat hunian hotel saat libur Imlek mencapai 80 persen atau lebih tinggi dibandingkan momen Tahun Baru 2023, yang mencapai 65 persen.
"Memang bagus sekarang, Imlek jauh lebih baik dari Tahun Baru," kata Sekretaris PHRI Kabupaten Garut Fiki Rahdiansyah saat dihubungi di Garut, Jabar, Sabtu.
Ia menuturkan libur Imlek 2023 bertepatan dengan libur akhir pekan, sehingga tingkat kunjungan wisatawan yang menginap di hotel sama seperti musim libur biasa.
"Kebetulan Imlek jatuh di weekend, jadi persiapannya sama saja seperti weekend saja," katanya.
Ia menyampaikan hasil pemantauan di lapangan, tingkat hunian hotel pada musim libur Imlek hingga Sabtu sore rata-rata di sejumlah hotel sudah mencapai 80 persen.
Ia berharap pada malam hari tingkat hunian hotel di Kabupaten Garut bisa sampai 100 persen atau semuanya penuh.
"Sekarang, terpantau rata-rata okupansi di 80 persen, mudah-mudahan malam ini bisa 100 persen," katanya.
Terkait libur panjang Imlek sampai Senin (23/1/2023), kata Fiki, tingkat hunian hotel yang sudah dipesan masih di bawah rata-rata 40 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023