Pupuk Kujang berupaya mendistribusikan pupuk subsidi tepat waktu di wilayah Cianjur, menyusul status tanggap darurat di Cianjur yang berganti menjadi masa transisi darurat pemulihan.
"Pupuk Kujang, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mendukung pulihnya sektor pertanian di Cianjur setelah bencana gempa bumi," kata Andi Komara, VP Komunikasi perusahaan PT Pupuk Kujang, di Karawang, Selasa.
Disebutkan, saat melakukan aksi tanggap bencana, tim reaksi cepat kebencanaan Pupuk Kujang menemukan banyak petani meninggalkan lahan garapan mereka. Tak sedikit, kebun dan sawah terbengkalai hingga dijadikan tempat mengungsi.
Para petani fokus menyelamatkan keluarga, mengevakuasi ke tempat aman hingga memenuhi kebutuhan dasar keluarga di pengungsian. Sebab, tak sedikit rumah para petani yang hancur diguncang gempa.
“Sektor pertanian di daerah pusat gempa di Cianjur sempat lumpuh total selama tiga pekan. Penyebabnya karena infrastruktur yang rusak, mulai dari akses jalan hingga kios pupuk yang rubuh,” kata dia.
Sedikitnya enam kios pupuk rusak berat akibat gempa di wilayah Cianjur. Selain itu, di wilayah pusat gempa, akses jalan terhalang reruntuhan puing bangunan yang hancur. Kondisi itu penyaluran pupuk tidak bisa maksimal.
“Sektor pertanian ini tidak boleh lumpuh berlarut-larut. Pupuk Kujang terus berusaha terlibat dalam upaya pemulihan pertanian di Cianjur,” katanya.
Pada tahun ini atau 2023, Alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Cianjur mencapai 61.148 ton, dengan rincian pupuk urea 39.718 ton dan NPK sebanyak 21.430 ton.
“Untuk menyiasati kendala jalan rusak, kami mengganti armada pengangkut pupuk menggunakan kendaraan yang lebih kecil. Karena bisa mengangkut pupuk ke daerah yang aksesnya terbatas,” kata Andi.
Sementara itu, untuk HET pupuk subsidi urea tahun 2023 mencapai Rp2.250 per kilogram, dan pupuk NPK Rp2.300 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Pupuk Kujang, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mendukung pulihnya sektor pertanian di Cianjur setelah bencana gempa bumi," kata Andi Komara, VP Komunikasi perusahaan PT Pupuk Kujang, di Karawang, Selasa.
Disebutkan, saat melakukan aksi tanggap bencana, tim reaksi cepat kebencanaan Pupuk Kujang menemukan banyak petani meninggalkan lahan garapan mereka. Tak sedikit, kebun dan sawah terbengkalai hingga dijadikan tempat mengungsi.
Para petani fokus menyelamatkan keluarga, mengevakuasi ke tempat aman hingga memenuhi kebutuhan dasar keluarga di pengungsian. Sebab, tak sedikit rumah para petani yang hancur diguncang gempa.
“Sektor pertanian di daerah pusat gempa di Cianjur sempat lumpuh total selama tiga pekan. Penyebabnya karena infrastruktur yang rusak, mulai dari akses jalan hingga kios pupuk yang rubuh,” kata dia.
Sedikitnya enam kios pupuk rusak berat akibat gempa di wilayah Cianjur. Selain itu, di wilayah pusat gempa, akses jalan terhalang reruntuhan puing bangunan yang hancur. Kondisi itu penyaluran pupuk tidak bisa maksimal.
“Sektor pertanian ini tidak boleh lumpuh berlarut-larut. Pupuk Kujang terus berusaha terlibat dalam upaya pemulihan pertanian di Cianjur,” katanya.
Pada tahun ini atau 2023, Alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Cianjur mencapai 61.148 ton, dengan rincian pupuk urea 39.718 ton dan NPK sebanyak 21.430 ton.
“Untuk menyiasati kendala jalan rusak, kami mengganti armada pengangkut pupuk menggunakan kendaraan yang lebih kecil. Karena bisa mengangkut pupuk ke daerah yang aksesnya terbatas,” kata Andi.
Sementara itu, untuk HET pupuk subsidi urea tahun 2023 mencapai Rp2.250 per kilogram, dan pupuk NPK Rp2.300 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023