Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencatat terdapat 21 unit rumah warga yang berada di Desa Kertawinangun rusak parah akibat diterjang gelombang pasang disertai angin kencang.

"Totalnya ada 21 rumah warga yang rusak akibat gelombang pasang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu Dadang Oce Iskandar di Indramayu, Selasa.

Baca juga: Menhan serahkan 20 unit sepeda motor untuk Babinsa di Indramayu

Oce mengatakan rumah warga yang berada di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, rusak akibat diterjang gelombang pasang yang disertai angin kencang.

Menurutnya, bangunan yang rusak itu semua berjumlah 21 unit, rata-rata ambruk bagian dinding, bahkan ada yang rata dengan tanah setelah diterjang gelombang pasang.

Ia menjelaskan gelombang pasang terjadi pada akhir tahun 2022, dimana kejadian itu berlangsung hingga beberapa hari, sehingga rumah warga yang persis berada di samping bibir pantai langsung terdampak.
"Untuk rumah warga yang rusak berat ini rerata hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai, sehingga setiap kali gelombang pasang dipastikan terdampak, dan kali ini yang terparah," tuturnya.

Oce menambahkan total ada 384 jiwa dari 118 KK yang terdampak gelombang pasang, dan mereka sempat mengungsi ke rumah kerabat yang terdekat, sedangkan sisanya ada yang mengungsi di fasilitas umum.

Baca juga: Pemkab Indramayu berhasil usulkan tambahan kuota solar subsidi bagi nelayan

Pemerintah Kabupaten Indramayu, lanjut Oce, saat ini sedang berupaya melakukan pendataan guna merelokasi rumah warga yang menjadi langganan bencana gelombang pasang.

"Bupati Indramayu sudah menginstruksikan untuk merelokasi 118 KK tersebut, tapi kami masih melakukan koordinasi dengan semua instansi terkait," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023