Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengajak para pengurus Alwashliyah dapat memanfaatkan digitalisasi sebagai media dakwah kepada masyarakat.
Ajakan tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan dalam acara Rakerda Alwashliyah Kabupaten Sumedang dan Seminar Nasional di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kamis (29/12).
"Manfaatkan digitalisasi sebagai sarana dakwah bagi kita. Jangan dimanfaatkan untuk saling memfitnah, menghujat dan membenci," kata Bupati Dony.
Dikatakan bupati, tantangan ke depan yang harus dihadapi ialah berbagai disrupsi seperti adanya pandemi Covid-19, disrupsi milenial dan disrupsi digital yang menuntut perubahan dan segala sesuatu dengan cepat.
"Dunia berubah, kehidupan ikut berubah. Kita pun harus berubah dan beradaptasi di era ini. Termasuk Ormas Islam juga harus berubah dan beradaptasi, salah satunya dengan digitalisasi," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Alwashliyah Kabupaten Sumedang H. Budiyana mengatakan, sebagai Ormas Islam di Indonesia, Al Washliyah memiliki peran cukup besar dalam proses transformasi Islam pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selama ini, kata dia, Al Washliyah memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan masyarakat, serta tumbuh dan berkembang bersama masyarakat termasuk di Kabupaten Sumedang.
"Faktor ini pula yang kemudian menjadikan AlWashliyah sebagai salah satu agen perubahan sosial dalam rangka
meneruskan tugas menegakkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Kaitan dengan urgensi dari tema seminar yang diusung yaitu "Peran Strategis Ormas Islam Dalam Era Digital Menuju Peradaban Bangsa Indonesia Emas 2025", pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada pengurus Alwashliyah tentang pentingnya digitalisasi.
"Ormas Islam perlu merespon perkembangan zaman ini dengan menyusun langkah-langkah strategis dan sistematis agar dapat meng-counter ideologi atau paham yang bertentangan dengan Pancasila dan ajaran agama," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Ajakan tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan dalam acara Rakerda Alwashliyah Kabupaten Sumedang dan Seminar Nasional di Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kamis (29/12).
"Manfaatkan digitalisasi sebagai sarana dakwah bagi kita. Jangan dimanfaatkan untuk saling memfitnah, menghujat dan membenci," kata Bupati Dony.
Dikatakan bupati, tantangan ke depan yang harus dihadapi ialah berbagai disrupsi seperti adanya pandemi Covid-19, disrupsi milenial dan disrupsi digital yang menuntut perubahan dan segala sesuatu dengan cepat.
"Dunia berubah, kehidupan ikut berubah. Kita pun harus berubah dan beradaptasi di era ini. Termasuk Ormas Islam juga harus berubah dan beradaptasi, salah satunya dengan digitalisasi," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Alwashliyah Kabupaten Sumedang H. Budiyana mengatakan, sebagai Ormas Islam di Indonesia, Al Washliyah memiliki peran cukup besar dalam proses transformasi Islam pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selama ini, kata dia, Al Washliyah memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan masyarakat, serta tumbuh dan berkembang bersama masyarakat termasuk di Kabupaten Sumedang.
"Faktor ini pula yang kemudian menjadikan AlWashliyah sebagai salah satu agen perubahan sosial dalam rangka
meneruskan tugas menegakkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.
Kaitan dengan urgensi dari tema seminar yang diusung yaitu "Peran Strategis Ormas Islam Dalam Era Digital Menuju Peradaban Bangsa Indonesia Emas 2025", pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada pengurus Alwashliyah tentang pentingnya digitalisasi.
"Ormas Islam perlu merespon perkembangan zaman ini dengan menyusun langkah-langkah strategis dan sistematis agar dapat meng-counter ideologi atau paham yang bertentangan dengan Pancasila dan ajaran agama," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022