Dalam kunjungannya ke Kabupaten Sumedang untuk meresmikan Bendungan Sadawarna di Kecamatan Surian, Selasa (27/12), Presiden Joko Widodo berkesempatan berbincang-bincang dengan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Salah satu bahan perbincangan ialah mengenai keberhasilan Sumedang dalam penanganan stunting sehingga mendapatkan banyak penghargaan, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Setelah mendengar penjelasan Bupati, Presiden Jokowi pun sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pola penurunan stunting di Sumedang.
"Saya didampingi Pak Gubernur mempresentasikan soal penanganan stunting melalui Aplikasi Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi atau Simpati, dan Pak Presiden sangat tertarik," ujarnya.
Dikatakan Bupati, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi capaian Sumedang yang menjadi rujukan nasional dalam penurunan stunting.
"Beliau mengapresiasi dan berencana mengecek langsung dengan turun langsung ke Sumedang," kata Bupati
Bupati menambahkan, Aplikasi Simpati mempermudah tugas kader Posyandu di lapangan.
"Para kader Posyandu di Sumedang mendapat bantuan smartphone yang di dalamnya sudah ada aplikasi Simpati untuk memantau tumbuh kembang bayi dan Balita," katanya.
Hal tersebut, kata Bupati, merupakan hasil kolaborasi dengan Telkomsel dan ZTE yang memberikan bantuan ribuan smartphone untuk kader Posyandu dilengkapi aplikasi Simpati.
"Dinkes bisa menganalisa dan memberikan rekomendasi dalam mengatasi stunting di tiap kecamatan dan desa. Aplikasi Simpati ini sangat membantu untuk menurunkan stunting," ujarnya.
Dony mengatakan, ketika pertama kali menjadi Bupati Sumedang pada Tahun 2018, angkanya masih mencapai 32,2%.
"Berkat kerja keras dan kolaborasi dengan berbagai pihak, angka stunting terus turun dan sekarang (Tahun 2022) satu digit yakni 9,12 persen," kata Dony.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Salah satu bahan perbincangan ialah mengenai keberhasilan Sumedang dalam penanganan stunting sehingga mendapatkan banyak penghargaan, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Setelah mendengar penjelasan Bupati, Presiden Jokowi pun sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pola penurunan stunting di Sumedang.
"Saya didampingi Pak Gubernur mempresentasikan soal penanganan stunting melalui Aplikasi Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi atau Simpati, dan Pak Presiden sangat tertarik," ujarnya.
Dikatakan Bupati, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi capaian Sumedang yang menjadi rujukan nasional dalam penurunan stunting.
"Beliau mengapresiasi dan berencana mengecek langsung dengan turun langsung ke Sumedang," kata Bupati
Bupati menambahkan, Aplikasi Simpati mempermudah tugas kader Posyandu di lapangan.
"Para kader Posyandu di Sumedang mendapat bantuan smartphone yang di dalamnya sudah ada aplikasi Simpati untuk memantau tumbuh kembang bayi dan Balita," katanya.
Hal tersebut, kata Bupati, merupakan hasil kolaborasi dengan Telkomsel dan ZTE yang memberikan bantuan ribuan smartphone untuk kader Posyandu dilengkapi aplikasi Simpati.
"Dinkes bisa menganalisa dan memberikan rekomendasi dalam mengatasi stunting di tiap kecamatan dan desa. Aplikasi Simpati ini sangat membantu untuk menurunkan stunting," ujarnya.
Dony mengatakan, ketika pertama kali menjadi Bupati Sumedang pada Tahun 2018, angkanya masih mencapai 32,2%.
"Berkat kerja keras dan kolaborasi dengan berbagai pihak, angka stunting terus turun dan sekarang (Tahun 2022) satu digit yakni 9,12 persen," kata Dony.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022