Antarajawabarat.com, 6/3 - Delapan penumpang minibus tewas dan empat lainnya luka-luka akibat bertabrakan dengan truk yang mengalami rem blong di Tanjakan Nyalindung Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang, Rabu.
"Delapan orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan empat korban luka-luka. Penyebab kecelakaan itu akibat rem truk yang sedang melaku turunan mengalami rem blong," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompuk kepada ANTARA di Bandung.
Kecelakaan maut yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB terjadi di jalan raya Nyalindung tepatnya di turunan terakhir, truk Colt Diesel sarat muatan Nopol E-8113-WC mengalami rem blong dan oleng ke sebelah kanan jalan.
Dari arah yang berlawanan minibus Suzuki Futura Nopol D-1850-XW yang mengangkut 10 penumpang tengah menanjak. Akibatnya minibus yang tengah menanjak itu tertabrak dan terseret beberapa meter dengan kondisi rusak berat.
Akibat kejadian itu, delapan orang penumpang minibus meninggal dunia, dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa tabrakan maut di kawasan 'jalur tengkorak' di Sumedang yang berlangsung di pagi buta itu sempat mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas. Arus lalu lintas di lokasi kejadian sempat dilakukan tutup buka karena sebagian jalan digunakan proses evakuasi.
Petugas Polres Sumedang dan warga mengevakuasi korban.Seluruh korban yang tewas maupun yang luka-luka dibawa ke RSUD Sumedang dengan menggunakan ambulan dan kendaraan polisi. Korban luka termasuk sopir truk nahas itu.
"Polisi telah mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan. Penaganan laka lantas itu dilakukan oleh Polres Sumedang," kata Kabid Humas.
Ia menyebutkan, kecelakaan lalu lintas di jalur Bandung - Sumedang - Cirebon itu merupakan kejadian lalu lintas menonjol sehingga tim Dirlantas Polda Jabar diturunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan "memback up" penanganan kasus kecelakaan turunan curam itu.
"Tim Polda Jabar diturunkan ke lokasi karena kasus itu masuk kategori menonjol, tim Dokkes Polda Jabar juga dikerahkan ke lokasi. Tersangkanya sudah diamankan dan barang bukti sudah ditarik ke Polres Sumedang," katanya.
Kejadian kecelakaan lalu lintas dengan delapan korban tewas dan empat luka-luka di Kabupaten Sumedang itu, memperpanjang daftar kecelakaan lalu lintas menonjol di wilayah Jawa Barat dalam dua pekan terakhir.
Dua pekan lalu terjadi kecelakaan lalu lintas di jalur Cianjur - Sukabumi, sebuah truk tronton mengalami rem blong dan menabrah angkutan kota sarat penumpang dan lima pengendara sepeda motor yang mengakibatkan 17 orang meninggal dunia dan sejumlah korban lainnya luka-luka.
Lima hari kemudian, kejadian bus wisata yang membawa pejiarah dari Kota Bogor mengalami rem blong dan menabrak tebing di turunan Ciloto Kabupaten Cianjur. Akibat kejadian itu, 17 korban meninggal dunia dan 24 lainnya luka-luka.
"Polda Jabar dan instansi terkait telah melakukan upaya antisipasi dan pencegahan, selaian razia kendaraan yang tidak layak operasi juga kampanye sosialiasi berkendaraan yang aman di jalan raya," kata Martinus Sitompul.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Delapan orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan empat korban luka-luka. Penyebab kecelakaan itu akibat rem truk yang sedang melaku turunan mengalami rem blong," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompuk kepada ANTARA di Bandung.
Kecelakaan maut yang terjadi sekitar pukul 04.30 WIB terjadi di jalan raya Nyalindung tepatnya di turunan terakhir, truk Colt Diesel sarat muatan Nopol E-8113-WC mengalami rem blong dan oleng ke sebelah kanan jalan.
Dari arah yang berlawanan minibus Suzuki Futura Nopol D-1850-XW yang mengangkut 10 penumpang tengah menanjak. Akibatnya minibus yang tengah menanjak itu tertabrak dan terseret beberapa meter dengan kondisi rusak berat.
Akibat kejadian itu, delapan orang penumpang minibus meninggal dunia, dan dua lainnya mengalami luka-luka.
Peristiwa tabrakan maut di kawasan 'jalur tengkorak' di Sumedang yang berlangsung di pagi buta itu sempat mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas. Arus lalu lintas di lokasi kejadian sempat dilakukan tutup buka karena sebagian jalan digunakan proses evakuasi.
Petugas Polres Sumedang dan warga mengevakuasi korban.Seluruh korban yang tewas maupun yang luka-luka dibawa ke RSUD Sumedang dengan menggunakan ambulan dan kendaraan polisi. Korban luka termasuk sopir truk nahas itu.
"Polisi telah mengamankan sopir truk untuk dimintai keterangan. Penaganan laka lantas itu dilakukan oleh Polres Sumedang," kata Kabid Humas.
Ia menyebutkan, kecelakaan lalu lintas di jalur Bandung - Sumedang - Cirebon itu merupakan kejadian lalu lintas menonjol sehingga tim Dirlantas Polda Jabar diturunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan dan "memback up" penanganan kasus kecelakaan turunan curam itu.
"Tim Polda Jabar diturunkan ke lokasi karena kasus itu masuk kategori menonjol, tim Dokkes Polda Jabar juga dikerahkan ke lokasi. Tersangkanya sudah diamankan dan barang bukti sudah ditarik ke Polres Sumedang," katanya.
Kejadian kecelakaan lalu lintas dengan delapan korban tewas dan empat luka-luka di Kabupaten Sumedang itu, memperpanjang daftar kecelakaan lalu lintas menonjol di wilayah Jawa Barat dalam dua pekan terakhir.
Dua pekan lalu terjadi kecelakaan lalu lintas di jalur Cianjur - Sukabumi, sebuah truk tronton mengalami rem blong dan menabrah angkutan kota sarat penumpang dan lima pengendara sepeda motor yang mengakibatkan 17 orang meninggal dunia dan sejumlah korban lainnya luka-luka.
Lima hari kemudian, kejadian bus wisata yang membawa pejiarah dari Kota Bogor mengalami rem blong dan menabrak tebing di turunan Ciloto Kabupaten Cianjur. Akibat kejadian itu, 17 korban meninggal dunia dan 24 lainnya luka-luka.
"Polda Jabar dan instansi terkait telah melakukan upaya antisipasi dan pencegahan, selaian razia kendaraan yang tidak layak operasi juga kampanye sosialiasi berkendaraan yang aman di jalan raya," kata Martinus Sitompul.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013