Bupati Ciamis, Jawa Barat Herdiat Sunarya mengajak semua masyarakat untuk menjaga kelestarian tradisi Nyiar Lumar, yakni tradisi khas Kecamatan Kawali sebagai aset pariwisata yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan kemajuan daerah.
"Nyiar Lumar ini merupakan salah satu tradisi budaya di Indonesia, bahkan di dunia yang hanya cuma satu dan hanya di Kawali," kata Herdiat saat menghadiri tradisi budaya masyarakat Kawali Nyiar Lumar di halaman Kantor Kecamatan Kawali, Sabtu (24/12) malam.
Baca juga: Ciamis edukasi aparatur desa agar tidak terjerat masalah hukum
Ia menuturkan tradisi Nyiar Lumar merupakan salah satu warisan budaya di Indonesia yang tidak dimiliki daerah lain, bahkan di dunia. Oleh karena itu, keberadaannya harus dijaga, dirawat, dan tetap dilestarikan agar dapat memberikan manfaat untuk kemajuan daerah.
Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, baik masyarakat, seniman, maupun budayawan yang sudah menjaga dalam melestarikan tradisi dua tahunan itu.
"Bahagia sekali dan apresiasi pada semuanya, terutama budayawan, seniman yang telah mendukung kegiatan Nyiar Lumar ini," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Ciamis Erwan Darmawan mengatakan kegiatan budaya tersebut dalam rangka melaksanakan amanah Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Ia menyampaikan potensi tradisi dan budaya yang ada perlu upaya perlindungan, pengembangan, pelestarian, dan pemanfaatan agar warisan budaya tersebut tetap terjaga.
"Tujuan kegiatan ini adalah terpeliharanya potensi budaya lokal Kabupaten Ciamis dengan budaya dan kesenian tradisional untuk dijadikan aset pariwisata daerah," katanya .
Tradisi Nyiar Lumar di Kecamatan Kawali merupakan tradisi dua tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 1998 dan dilaksanakan di Situs Astana Gede dan halaman kantor Kecamatan Kawali.
Baca juga: Ciamis resmikan Sekolah Lansia untuk tetap terampil dan sehat
Tradisi budaya ini sempat tidak dilaksanakan pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19, dan baru dilaksanakan kembali pada tahun ini.
Nyiar Lumar mengandung arti dari dua kata dalam bahasa Sunda yakni "Nyiar" artinya mencari, dan "Lumar" adalah sejenis jamur yang terlihat bercahaya, yang maknanya tersirat adalah perjalanan kontemplatif atau membangkitkan, kembali mendekatkan diri dengan alam, dan merenungi akar-akar kehidupan.
Kegiatan budaya tersebut juga menampilkan 31 kelompok seni yang ada di Kabupaten Ciamis dan lima kelompok seni yang berasal dari luar Ciamis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Nyiar Lumar ini merupakan salah satu tradisi budaya di Indonesia, bahkan di dunia yang hanya cuma satu dan hanya di Kawali," kata Herdiat saat menghadiri tradisi budaya masyarakat Kawali Nyiar Lumar di halaman Kantor Kecamatan Kawali, Sabtu (24/12) malam.
Baca juga: Ciamis edukasi aparatur desa agar tidak terjerat masalah hukum
Ia menuturkan tradisi Nyiar Lumar merupakan salah satu warisan budaya di Indonesia yang tidak dimiliki daerah lain, bahkan di dunia. Oleh karena itu, keberadaannya harus dijaga, dirawat, dan tetap dilestarikan agar dapat memberikan manfaat untuk kemajuan daerah.
Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, baik masyarakat, seniman, maupun budayawan yang sudah menjaga dalam melestarikan tradisi dua tahunan itu.
"Bahagia sekali dan apresiasi pada semuanya, terutama budayawan, seniman yang telah mendukung kegiatan Nyiar Lumar ini," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Ciamis Erwan Darmawan mengatakan kegiatan budaya tersebut dalam rangka melaksanakan amanah Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Ia menyampaikan potensi tradisi dan budaya yang ada perlu upaya perlindungan, pengembangan, pelestarian, dan pemanfaatan agar warisan budaya tersebut tetap terjaga.
"Tujuan kegiatan ini adalah terpeliharanya potensi budaya lokal Kabupaten Ciamis dengan budaya dan kesenian tradisional untuk dijadikan aset pariwisata daerah," katanya .
Tradisi Nyiar Lumar di Kecamatan Kawali merupakan tradisi dua tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 1998 dan dilaksanakan di Situs Astana Gede dan halaman kantor Kecamatan Kawali.
Baca juga: Ciamis resmikan Sekolah Lansia untuk tetap terampil dan sehat
Tradisi budaya ini sempat tidak dilaksanakan pada tahun 2020 karena pandemi COVID-19, dan baru dilaksanakan kembali pada tahun ini.
Nyiar Lumar mengandung arti dari dua kata dalam bahasa Sunda yakni "Nyiar" artinya mencari, dan "Lumar" adalah sejenis jamur yang terlihat bercahaya, yang maknanya tersirat adalah perjalanan kontemplatif atau membangkitkan, kembali mendekatkan diri dengan alam, dan merenungi akar-akar kehidupan.
Kegiatan budaya tersebut juga menampilkan 31 kelompok seni yang ada di Kabupaten Ciamis dan lima kelompok seni yang berasal dari luar Ciamis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022