Kompleks perkantoran di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, kini tidak seperti biasanya lagi. Di  lantai satu dari gedung yang terdiri beberapa lantai tersebut berjejer meja kursi berikut produk-produk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat. Ruang itu kini difungsikan sebagai Mall UKM.

Produk yang ditawarkan di Mall UKM  sangat beragam, mulai dari aneka cendera mata berupa kerajinan tangan seperti miniatur topeng, lukisan kaca, kerajinan batik, gerabah, dan lain sebagainya. Selain itu, ada pula berbagai makanan ringan khas "Kota Udang" seperti kerupuk udang, rengginang, serabi, dan lainnya. 

Mall UKM  yang menempati Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon di Jalan Cipto Mangunkusumo Nomor 20 Cirebon itu kini menjadi tempat memasarkan hasil karya  UMKM setempat. 
Warga saat melintas di depan Mall UKM Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (15/12/2022). (ANTARA/Khaerul Izan)


 Jalan Cipto Mangunkusumo merupakan  jalan utama yang sangat strategis. Sejumlah pusat perbelanjaan besar dan waralaba berada di kawasan ini. Oleh karenanya, dengan dibukanya Mall UKM tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk UMKM, dan naik kelas, sejajar dengan produk industri lainnya.  

"Melalui Mall UKM ini, kami ingin berinovasi untuk mengemas dan mengangkat produk UMKM menjadi lebih bernilai dan naik kelas," kata Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis di Cirebon, Jawa Barat, saat meresmikan Mall UKM,  Senin (12/12).

Mall UKM menjadi wadah sekaligus tempat untuk memasarkan produk UMKM andalan Kota Cirebon, sehingga produk UMKM tersebut semakin dikenal oleh masyarakat luas, dan pada gilirannya akan dapat merangsang peningkatan kualitas produk, dan dapat bersaing dengan produk nasional.
Kehadiran Mall UKM diharapkan dapat memberikan angin segar bagi para pelaku UMKM.  Produk yang dihasilkan bisa  terjual dan dikenal masyarakat luas.

Mall UKM dibuka setiap hari, dengan jam operasional mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Pelayanan di tempat ini sama persis seperti pada swalayan modern lainnya.

Seorang pengunjung Mall UKM Cirebon,  Asep Saepul,  menyatakan nyaman dengan layanan di Mall UKM karena pelayanannya sama dengan swalayan modern pada umumnya. Kenyamanan para pembeli menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh para pedagang. 

Produk diseleksi

Di Mall UKM Cirebon terdapat beragam produk UMKM yang kualitasnya tidak kalah dengan merek sudah terkenal, tapi harganya ramah di kantong sehingga dapat menjadi  pilihan bagi para pelancong.

"Mall UKM menyajikan produk UMKM yang sangat layak.  Kualitasnya pun tak kalah dari merek ternama, dan harganya ramah," kata Asep.

Data Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon, pada tahun 2022 pelaku UMKM di daerah itu mencapai 2.800 lebih. Dari  UMKM tersebut menghasilkan beragam produk mulai suvenir, makanan ringan, minuman, batik dan sejumlah barang lainnya.

Oleh karena itu,  produk UMKM yang dapat masuk ke Mall UKM harus melalui seleksi terlebih dahulu, agar benar-benar bisa menjadi etalase yang baik untuk daerah.

Penyeleksian produk perlu dilakukan, agar setiap pengunjung Mall UKM, terutama kalangan wisatawan, bisa mendapatkan produk yang  baik, agar dapat meningkatkan citra daerah.
Selain itu, dapat juga dijadikan ajang perbaikan oleh para pelaku UMKM. Mereka bisa berlomba memproduksi dengan lebih baik lagi, sehingga menjadikan UMKM di daerah itu naik kelas.

Ketika produk UMKM bisa lebih baik, maka diharapkan dapat bersaing dengan produk nasional maupun luar negeri, yang kini terus membanjiri semua pasar.

"Kami menerapkan standar khusus bagi UMKM yang ingin produknya ada di Mall UKM. Yang pasti produk dikemas dengan baik dan asli produksi UMKM, kemudian kami melakukan kurasi," kata Kepala DKUKMPP Kota Cirebon, Iing Daiman.

Bahkan, dengan kurasi yang cukup ketat, dari 2.800 lebih UMKM, hanya terdapat 127 UMKM yang dapat menyuplai produknya ke Mall UKM, dan ini akan terus ditingkatkan dengan memperbaiki produk UMKM lainnya, mulai dari kemasan, isi, perizinan serta hal yang dapat menunjang.

Literasi digital 

Mall UKM tidak hanya menjajakan produk UMKM saja, namun di dalamnya juga terdapat ruang literasi digital untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi para pelaku UMKM.

Ruang literasi digital itu diberi nama IKM digicorner, di mana para pelaku UMKM, mendapatkan pelatihan foto produk, penjualan secara daring, dan terkait digital lainnya.

Semua itu dilakukan supaya UMKM di Kota Cirebon, selain dapat memproduksi dengan baik produknya, juga bisa menjual melalui digital atau marketplace yang ada. Sebab, saat ini era digital juga sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga para pelaku UMKM juga harus melek digital, agar bisa bersaing dengan pasar global, dan tentunya dapat menambah pendapatan mereka.

Kepala Dinas DKUKMPP Iing Daiman menuturkan, meskipun sudah disediakan Mall UKM atau pusat penjualan produk bagi para pelaku UMKM, namun era digital harus dimanfaatkan dengan lebih baik, karena bisa menjangkau lebih luas lagi pemasarannya.
"IKM digicorner ini bisa menjadi solusi para pelaku UMKM yang akan terjun ke dunia daring, karena kami memberikan sejumlah pelatihan terkait dunia penjualan digital," ujar Iing. 

Bukan hanya itu, pemerintah juga menyediakan ruang workshop untuk melatih pembuatan batik, kerajinan topeng, maupun pengemasan produk yang dapat menarik para konsumen.

Semua itu disediakan agar pelaku UMKM di Kota Cirebon semakin dapat bersaing, dan diharapkan naik kelas. Jika usaha berkembang maka pada saatnya akan dapat  membuka lowongan kerja, serta meningkatkan taraf perekonomian mereka.

Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi UMKM. Salah satunya dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif, menjaga stabilitas sosial, dan melakukan upaya pengembangan sektor swasta yang dinamis.

 Semua pihak menyadari bahwa upaya pemulihan ekonomi nasional, perlu usaha yang sangat keras, progresif, dan kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan. Upaya Pemerintah Kota Cirebon dengan memfasiltasi Mall UKM, diharapkan bisa menjadi jalan bagi berkembangnya UMKM setempat  untuk meraih pasar lebih luas. 


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022