Antarajawabarat.com,23/2 - Petani mengeluhkan buah jeruk garut mengalami gagal tumbuh menjelang satu hingga dua bulan panen di sentra kebun jeruk, Kecamatan Bayongbong dan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Buah yang baru seukuran bola pingpong tidak terus tumbuh, tetapi banyak ditemukan berjatuhan dari pohon," kata petani jeruk garut, Masri Rukaya (72) di Kampung Cimenceuk, Desa Cinta Asih, Kecamatan Samarang, Sabtu.
Ia yang memiliki 200 pohon jeruk garut belum mengetahui pasti penyebab buah jeruk yang secara tiba-tiba terlepas dari tangkai pohon.
Padahal perawatan dan pemberian obat, kata Masri, sudah dilakukan secara teratur agar pertumbuhan jeruk normal, kuat dan menghasilkan buah yang bagus.
"Ini kejadian yang baru dialami, musim jelang panen tahun lalu tidak banyak jeruk yang berjatuhan seperti ini," katanya.
Ia menduga penyebab buah jeruk gagal tumbuh itu karena faktor cuaca yang sering turun hujan deras disertai angin kencang.
Akibatnya buah jeruk yang baru tumbuh kecil itu, kata Masri tidak kuat menahan derasnya hujan dan kencangnya angin, hingga akhirnya terlepas.
"Mungkin bisa jadi hujan dan angin menyebabkan buah jeruk mudah jatuh dari pohonnya," kata petani yang sudah menanam jeruk garut sejak 1980.
Keluhan sama dialami, Ateng (45)petani jeruk garut asal Kampung Cioyod, Desa Mekarjaya, Kecamatan Bayongbong.
Ia yang memiliki 60 pohon jeruk garut mengaku sudah berupaya menjaganya agar tidak terserang hama atau penyakit lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan buah jeruk.
"Saya bingung harus pakai obat apa lagi, agar buah jeruk terus tumbuh sampai bisa dipanen," kata petani yang sudah menekuni usaha tanam jeruk garut 4 tahun lalu.
Ia mengatakan Petani di sentra jeruk garut tersebut akan mengalami kerugian, karena satu pohon yang biasanya mampu menghasilkan 25 hingga 30 kg buah jeruk, diprediksi akan turun sekitar 10 kg per pohon.
"Kalau kejadian ini terus menerus, petani akan rugi, dan tidak mau lagi tanam jeruk garut," katanya.***3***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Buah yang baru seukuran bola pingpong tidak terus tumbuh, tetapi banyak ditemukan berjatuhan dari pohon," kata petani jeruk garut, Masri Rukaya (72) di Kampung Cimenceuk, Desa Cinta Asih, Kecamatan Samarang, Sabtu.
Ia yang memiliki 200 pohon jeruk garut belum mengetahui pasti penyebab buah jeruk yang secara tiba-tiba terlepas dari tangkai pohon.
Padahal perawatan dan pemberian obat, kata Masri, sudah dilakukan secara teratur agar pertumbuhan jeruk normal, kuat dan menghasilkan buah yang bagus.
"Ini kejadian yang baru dialami, musim jelang panen tahun lalu tidak banyak jeruk yang berjatuhan seperti ini," katanya.
Ia menduga penyebab buah jeruk gagal tumbuh itu karena faktor cuaca yang sering turun hujan deras disertai angin kencang.
Akibatnya buah jeruk yang baru tumbuh kecil itu, kata Masri tidak kuat menahan derasnya hujan dan kencangnya angin, hingga akhirnya terlepas.
"Mungkin bisa jadi hujan dan angin menyebabkan buah jeruk mudah jatuh dari pohonnya," kata petani yang sudah menanam jeruk garut sejak 1980.
Keluhan sama dialami, Ateng (45)petani jeruk garut asal Kampung Cioyod, Desa Mekarjaya, Kecamatan Bayongbong.
Ia yang memiliki 60 pohon jeruk garut mengaku sudah berupaya menjaganya agar tidak terserang hama atau penyakit lainnya yang dapat mengganggu pertumbuhan buah jeruk.
"Saya bingung harus pakai obat apa lagi, agar buah jeruk terus tumbuh sampai bisa dipanen," kata petani yang sudah menekuni usaha tanam jeruk garut 4 tahun lalu.
Ia mengatakan Petani di sentra jeruk garut tersebut akan mengalami kerugian, karena satu pohon yang biasanya mampu menghasilkan 25 hingga 30 kg buah jeruk, diprediksi akan turun sekitar 10 kg per pohon.
"Kalau kejadian ini terus menerus, petani akan rugi, dan tidak mau lagi tanam jeruk garut," katanya.***3***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013